Data Pertumbuhan Ekonomi/BPS NTT
Kupang – BPS Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat pertumbuhan ekonomi daerah itu pada kuartal II (Q2) 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,96% dibandingkan periode yang sama 2019 (yoy).
Namun dibandingkan QI 2020, ekonomi NTT hanya tumbuh 0,92%. “Ada musim panen jadi masih bisa ditutupi,” kata Kepala BPS NTT Darwis Sitorus di Kupang, Rabu (5/8).
Menurunnya pertumbuhan ekonomi NTT disebabkan pandemi korona (covid-19) yang memaksa pemerintah melakukan pembatasan aktivitas penduduk untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut.
Sementara itu, selama triwulan II 2020 jumlah pasien covid-19 di Indonesia terus meningkat sehingga kebijakan dan protokol kesehatan pencegahan penyebaran covid-19 masih diberlakukan
.
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 11,86%. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontraksi terendah terjadi pada komponen konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,90%.
Menurutnya, setelah lebaran, perubahan mobilitas ke tempat perdagangan retail dan rekreasi cenderung meningkat namun masih berada di bawah mobilitas pada kondisi sebelum pandemi.(gma)
Kupang - Sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah untuk peningkatkan pelayanan kelistrikan bagi masyarakat, Wakil Bupati…
Mataram - Sekolah binaan program 'PLN Peduli' PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara…
Kupang - PT PLN (Persero) UIW NTT melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Sumba (PLN…
Kupang - Seorang anak laki-laki berinisial J, 10 tahun, menjadi korban gigitan anjing di Kelurahan…
Kupang - Sebanyak 15 pejabat eseon II Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah lolos…
Kupang - Manager PLN UP3 Sumba, Nikolas Denis Adrian bersama jajarannya mengelar pertemuan dan diskusi…