Pertama, Bank Terbesar di India Pelajari Layanan Smart Branch di Bank NTT

  • Whatsapp
Direksi Bank NTT foto bersama tim SBI di Kantor Pusat Bank NTT, Senin (22/1) /Foto: lintasntt.com

Kupang – Sebuah tim dari State Bank of India (SBI) Indonesia berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (22/1/2024) untuk mempelajari layanan Smart Branch System yang sejak lama diterapkan Bank NTT.

SBI menjadi bank asing pertama yang mempelajari layanan smart branch di bank kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur ini. SBI adalah perusaaan perbankan dan jasa keuangan terbesar di India dengan kantor pusat di Mumbai.

Tahun sebelumnya sejumlah BPD di Tanah Air berkunjung ke Bank NTT, juga untuk mempelajari digital smarh branch hingga bank devisa, antara lain Bank SulutGo, Bank Bengkulu, Bank Kalsel, dan Bank Jambi.

Delegasi dari SBBI sebanyak tiga orang yakni Direktur IT, Sanjay Kumar Sing, Senior Vice President (SVP) IT Sandeep Pawa, dan Head of IT Operation, Agung Wibawa Putra. Mereka tidak sendiri, ikut juga Tim Fortress Data Services (FDS) yakni Seno Purwoadi yang menjabat direktur, dan Amira Ghina yang menjabat Account Manager.

Mereka diterima oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Dana dan Treasury Bank NTT Johanis Landu Praing, Direktur Kredit Bank NTT Paulus Stefen Messakh, Direktur Kepatuhan Bank NTT Christofel Adoe, serta kepala divisi dan kepala sub dvisi. “Kami adalah bank lokal tetapi saham terbesar, 99% adalah milik Pemerintah India,” kata Direktur IT SBI Sanjay Kumar Sing saat sesi jumpa pers.

Sanjay mengatakan, tujuan mereka berkunjung ke Bank NTT untuk melakukan perubahan pada core banking karena Bank NTT dan SBBI sama-sama mengunakan core banking yang disiapkan FDS.

Bagi Sanjay, Bank NTT yang dipimpin Dirut Hary Alexander Riwu Kaho telah melakukan perubahan besar pada Bank NTT. “Menurut pandangan kami, kurang lebih infrastrukturnya sama seperti di India, kami punya daerah terpencil dan kami juga sangat bangga dengan terobosan yang dilakukan (Bank NTT) terutama pelayanan sampai daerah terpencil. Itu menjadi hal terpenting bagi Bank India tertarik ada di sini,” ujarnya.

Menurut Sanjay, pihaknya datang ke Kupang setelah perkembangan Bank NTT mulai dari kondisi bank yang bersatus bank sehat, NPL (non performing loan) baik, smart branch dan lainnya. ,

“Kami tertarik dengan sistem transaksi teller automatic di cabang khusus, jadi itu (akan) terimplemtasikan pada bank kami di Jakarta,” sebutnya. Dia menambahkan, sistem ini mempermudah dan mempersingkat transaksi yang dilakukan nasabah.

“Kami sangat tertarik dengan smart teller di kantor cabang khusus, di mana nasabah melakukan transaksinya sendiri. apa yang diinginkan, dilakukan dengan satu kartu saja,| sebutnya.

Direktur Utama Bank NTT Hary Alexander Riwu Kaho menyebutkan kunjungan delegasi dari Bank India merupakan momen yang sangat luar biasa karena terjadi saat Bank NTT berupaya memenuhi modal inti minimum. “Bagi kami, ini sesuatu yang sangat luar biasa dan memotivasi kami untuk mampu menyiapkan diri, bahkan beradaptasi dengan perubahan teknologi, regulasi, dan market,” katanya.

Menurutnya, tantangan geo politik, geo ekonomi dan el nino telah mendorong Bank NTT melakukan langkah-langkah cerdas mengikuti kemajuan teknologi agar keluar dari tantangan tersebut, seperti menciptakan bisnis baru dan prospek bisnis lainnya yang dicermati lewat riset, kajian dan penelitian.

Kunjungan tim dari State Bank of India ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bank NTT karena bank ini memiliki modal yang jauh di atas bank umum nasional di Indonesia, apalagi mempelajari smart branch system yang ada di Bank NTT.

Di tempat yang sama, Direktur FDS Seno Purwoadi mengatakan kedatangan tim SBI ke Bank NTT dalam rangka pengembangan bisnis. Selain itu, smart branch system dan roadmap SBBI juga sama seperti Bank NTT.  “Tahun ini mereka akan meningkatkan sistemnya, dan salah satu layanan smart itu ada di Bank NTT,” ujarnya. (gma)

 

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *