Humaniora

Peringati Hari Obesitas, Unicef Ajak Anak-Anak NTT Kurangi Gula, Garam dan Lemak

Kupang – Unicef Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) memperingati Hari Obesitas Sedunia (World Obesity Day) dengan mengajak anak-anak mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL).

Pesan itu seperti terlihat pada banner yang bertuliskan ‘Kamu Sudah Mais, Ga Perlu yang Manis’ yang ditempatkan di lokasi car free daya (CFD) Jalan El Tari Kupang, Sabtu (22/3/2025) menjadi daya tarik bagi pengunjung terutama remaja putri dan ibu-ibu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tim Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dan Unicef.

Selain itu, permainan kartu 10 pesan gizi seimbang bersama Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TP-UKS) and Mitra Muda Unicef diminati oleh anak-anak murid usia SD dan sekolah menengah dengan hadiah buah segar.

Sebagai lembaga dunia PBB, Unicef memiliki mandat untuk perlindungan hak-hak anak, termasuk hak anak untuk bebas dari berbagai masalah gizi termasuk gizi lebih dan obesitas sehingga mendapatkan tumbuh kembang yang optimal sesuai potensi diri mereka masing-masing.

Selain kegiatan kampanye publik di arena CFD ini dan webinar yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2025, TP-UKS dan Unicef juga telah melaksanakan pelatihan program gizi terintegrasi bagi fasilitator-fasilitator dari TP-UKS, juga perwakilan guru dan murid dar i5 sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidayah (MI) di Kota Kupang pada 18-21 Maret 2015.

Kegiatan pelatihan guru dan murid dibuka oleh Wali Lota Kupang Christian Widodo, yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati M.Kes mengapresiasi dukungan Unicef dan Persagi bagi penguatan program gizi di Tingkat SD dan MI. Kegiatan ini mendukung kesehatan dan gizi anak-anak Kota Kupang menjadi generasi emas NTT 2045.

“Saya berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat memperoleh wawasan dan keterampilan yang lebih baik dalam memberikan edukasi gizi kepada siswa. Dengan demikian, para siswa pung dapat memahami pentingnya pola makan sehat dan asupan gizi yang mencukupi demi Kesehatan dan masa depan mereka,” kata Christian Widodo lewat sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Kesehatan drg Retnowati.

Faktor Risiko Pencetus Obesitas

Kepala Uncef Perwakilan NTT dan NTB melalui Nutrition Officer, Ha’i Raga Lawa mengatkaan, Unicef mendukung peningkatan kesadaran masyarakat tentang pencegahan gizi lebih dan obesitas di NTT.

Pasalnya, angka gizi lebih dan obesitas di NTT pada anak usia sekolah dasar merupakan prevalensi tertinggi, yaitu 6% dibandingkan kelompok usia anak lainnya (data SKI 2023).

Faktor risiko pencetus gizi lebih atau obesitas perlu menjadi perhatian, yaitu meningkatnya peralihan ke pola makan yang tidak sehat, yang ditandai dengan konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan, serta rendahnya konsumsi makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Sebanyak 4 dari 5 penduduk usia >= 3 tahun di NTT mengonsumsi makanan manis (81.8%) dan minuman manis (85%) 1-6 kali per minggu atau >= 1 kali per hari, dan hanya 5,8% yang mengonsumsi buah atau sayuran sesuai anjuran (5 porsi per hari), dengan 10,3% tidak mengonsumsi buah dan sayur sama sekali.

Bukti menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang buruk, gaya hidup yang kurang gerak dan faktor lingkungan ternyata sangat berdampak pada kondisi kelebihan berat badan anak.

Jika tidak diatasi, permasalahan yang meluas pada anak-anak ini akan menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan dan kondisi mental saat anak-anak menghadapi aksi perundungan yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah maupun rumah.

DPD Persagi NTT yang diwakili Saiful SKM, M.Kes sebagai sekretaris, mengatakan, pihaknya akan terus mendukung upaya pemenuhan gizi anak NTT. Dukungan tersebut melalui seluruh DPC yang ada dan seluruh ahli gizi di seluruh wilayah NTT.

“Mari Lawan Masalah Gizi Khususnya Gizi Lebih dan Obesitas di NTT melalui penerapan 10 Pesan Gizi Seimbang oleh Seluruh Masyarakat NTT,” ujarnya. Kegiatan ini juga dihadiri  oleh TP-UKS terdiri dari bagian atau bidang Kesejahteraan Rakyat Setda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kemenag Tingkat Provinsi dan Kota Kupang. (*/gma)

 

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Perahu Tenggelam di TTU, Bapak dan Anak Ditemukan Meninggal

Kupang - Sebanyak lima orang hilang musibah tenggelamnya perahu Perairan Oelbubun, Desa Oepuah, Kecamatan Biboki…

2 hours ago

Breaking News: Mantan Bupati TTU Dilaporkan Tenggelam, Belum Ditemukan

Kupang - Mantan Bupati Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandes tenggelam Bersama 7 orang…

3 hours ago

Bibit Siklon 93S Terdeteksi di Wilayah NTT, Waspadai Hujan Lebat dan Angin Kencang

Kupang - BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan peringatan dini…

15 hours ago

YBM PLN Tebar Berkah Ramadan Masyarakat Kamalawatar Sumba Timur

Sumba Timur - Dalam semangat kepedulian dan berbagi di bulan suci Ramadan, PLN UP3 Sumba…

16 hours ago

Gubernur dan Wagub NTT Bahas Kemajuan Program Quick Wins

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma memimpin…

17 hours ago

Pertama Kali Terjadi di Kupang, Polisi Sita 14.000 Botol Obat Perangsang

Kupang - Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menyita 14.000 botol kecil…

2 days ago