Kupang – Puncak Perayaan Hari Maritim Nasional (HMN)) ke-59 di Kupang, NTT yang semula dijadwalkan 30 September 2023, diundur sampai batas waktu yang tidak terlalu lama.
Pengunduran jadwal HMN sesuai surat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) tertanggal 27 September 2023.
Surat ditandatangani Kepala Biro Komunikasi Kemenko Marves, Andreas Patria menyebutkan kegiatan tersebut akan tetap mengundang Presiden Joko Widodo.
‘Kami sampaikan bahwa Puncak Peringatan Hari Maritim Nasional 2023 yang rencananya akan diselenggarakan pada 30 September 2023 di Lantamal VII Kupang, karena sesuatu hal, maka acara tersebut ditunda/dijadwalkan kembali sampai batas waktu yang tidak terlalu lama,” demikian isi surat yang dikutip, Kamis (28/9).
Perayaan HMN tahun ini dengan tema: Pembangunan Negara Kepulauan berwawasan Nusantara menuju Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, Indonesia dalam perjalanan panjang sejak kemerdekaan telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan kemaritiman.
Kasus Montara Harus Masuk Agenda HMN
Di tempat terpisah, Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni mengharapkan agar kasus Montara dimasukan sebagai salah satu agenda pada perayaan HMN tersebut.
“Dengan ditundanya pelaksanaan Hari Martim 2023 di Kupang ini,saya harapkan agar Kasus Montara Dimasukksn dalam Agenda Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi,” ujarnya.
Sesuai hasil penyelidikan Komisi Penyelidik Montara yang dibentuk Pemerintah Australia, musibah meladaknya ladang minyak dan gas Montara pada 21 Agustus 2009, mencemari 90.000 kilometer persegi perairan NTT
Tragedi tersebut juga berdampak hilangnya mata pencaharian petani rumput laut, dan sekitar 60.000 hektare terumbu karang mengalami kerusakan. Tercatat lebih sekitar 10.000 orang yang hidupnya bergantung dari hasil laut, terganggu.
Untuk itu, Tanoni memberikan apresiasi kepada pemerintah karena telah menetapkan NTT sebagai lokasi puncak perayaan Hari Maritim Nasional.
Terkait pengunduran jadwal HMN, Ferdi menyebutkan sangat baik karena memberikan kesempatan kepada pemerintah lebih dahulu menyelesaikan kasus pencemaran sebelum menggelar puncak perayaan HMN. “Selesaikan dulu kasus pencemaran Laut Timor,” tandas Ferdi. (*/gma)