Penyuluh Bersinergi Atasi Lahan Kering di Rote Tengah

  • Whatsapp
Ilustrasi: /Foto: Lintasntt.com

Rote – Penyuluh di Kabupaten Rote Ndao bertekad mewujudkan impian Kelompok Wanita Tani (KWT) Paohu di Desa Nggodimeda, Kecamatan Rote Tengah memenuhi kebutuhan bawang merah tanpa tergantung pasokan dari luar daerah.

Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Rote Tengah merekomendasikan sistem pengembunan dengan irigasi tetes untuk budidaya bawang merah pada lahan kering seluas 20 hektare di desa tersebut.

Read More

Koordinator BPP Rote Tengah, Lorens Loak mengatakan infrastruktur utama irigasi tetes adalah pipa pralon dan pipa karet berbahan sintetis dipasang membentang lalu dilubangi sebagai pori-pori untuk mengeluarkan air.  Kegiatan tersebut berlangsung di lahan percontohan untuk demonstration plotting (Demplot) seluas 0,5 hektar di lokasi yang sama.

KWT Paohu selain menyediakan lahan, juga tenaga kerja, pemerintah desa mendukung biaya dari Dana Desa, dinas pertanian mengatur denah dan instalasi perpipaan; penyuluh pertanian melakukan bimbingan teknis dan pendampingan teknologi budidaya.

“Sistem irigasi tetes dipilih, untuk menghemat air di musim kemarau, khususnya mengatasi debit air di sumur sekaligus menghemat biaya tenaga kerja untuk menyiram tanaman bawang,” kata Lorens Loak di Lobalain, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/6) seperti dikutip MI.

Cara kerjanya adalah menyimpan cadangan air di torn fiber, kemudian penyiraman didukung mesin penghisap air untuk diairi ke tanaman, memanfaatkan tekanan gaya gravitasi melalui lubang selang drip, yang dibuat sesuai kebutuhan tanaman.

“Bisa juga diatur kebutuhan air dari masing-masing kran yang dibagi pada tiap bedengan,” kata Lorens Loak. Lorens Loak menambahkan BPP Rote Tengah sangat mendukung upaya KWT Paohu, untuk memenuhi kebutuhan bawang merah bagi anggota KWT.

Sementara kelebihan hasil panen dijual kepada pengepul dan pedagang pasar tradisional untuk mendukung stabilitas harga dan suplai di Pulau Rote.

“Penanaman bawang merah ditargetkan rampung bulan ini, diharapkan Agustus atau awal September 2020 sudah bisa panen,” katanya. Penyuluh Pusat, Yulia Tri di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian NTT mengatakan langkah BPP Rote Tengah dan KWT Paohu sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

“Insan pertanian di seluruh Indonesia harus tetap bekerja dan produktif di tengah pandemi Covid-19, untuk memenuhi kebutuhan pangan sekaligus menangkal krisis pangan,” kata Yulia Tri mengutip Mentan Syahrul.

Instruksi Mentan didukung sosialisasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi setiap kali video conference melalui Agriculture War Room (AWR) memotivasi para petani dan penyuluh untuk manfaatkan lahan tidur, termasuk pekarangan rumah untuk bercocok tanam melalui Family Farming, Pekarangan Pangan Lestari (P2L). (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *