Kupang–PT Pelni Nusa Tenggara Timur (NTT) menambah armada untuk mengangkut lonjakan penumpang arus balik natal dan tahun baru 2017.
“Penumpang yang mengisi liburan Natal mencapai 14.450 orang, dan mereka akan kembali ke Kupang pada awal tahun depan sehingga satu-satunya cara ialah menambah armada,” kata Kepala PT Pelni NTT Adrian dalam jumpa pers di Kupang, Kamis (29/12).
Armada yang digeser untuk melayani penumpang dari dan Kupang ialah Kapal Motor Lambelu berkapasitas 3.500 penumpang. Kapal tersebut mulai mengangkut penumpang dari Pelabuhan Tenau Kupang sejak 26 Desember.
KM Lambelu akan tiba kembali di Pelabuhan Tenau Kupang mengangkut penumpang arus balik Natal pada 29 Desember tengah malam. Selanjutnya kapal akan mengangkut penumpang arus balik akhir tahun pada 6 Januari 2017.
Selain KM Lambelu, lima armada yang selama ini rutin menyingahi pelabuhan Tenau Kupang dan pelabuhan lainnya di NTT tetap beroperasi yakni KM Bukit Siguntang dan KM Umsini masing-masing berkapasitas 3.500 penumpang, KM Awu dan KM Sirimau masing-masing berkapasitas 1.600 penumpang, dan KM Wilis berkapasitas 750 penumpang.
Adrian mengatakan jelang Natal 25 Desember lalu, armada yang ada tidak mampu mengangkut seluruh penumpang. “Masih ada 300 penumpang tidak kebagian tiket,” ujarnya.
Ia kemudian menyurati Kantor Pusat PT Pelni untuk memberikan persetujuan sehingga penumpang yang masih tertahan tersebut dapat terangkut. Namun sebelum penumpang naik kapal, pihak Syahbandar bersama petugas Pelni melakukan pengecekan persiapan peralatan keselamatan kapal.
“Ketika itu alat-alat keselamatan cukup sehingga seluruh penumpang yang tertahan di darat diberi tiket untuk naik ke kapal,” ujarnya.
Kendati terjadi lonjakan penumpang, Adrian memastikan penumpang yang diangkut tidak melewati kapasitas kapal termasuk peralatan keselatan tersedia cukup.
Saat ini penjulan tiket PT Pelni di NTT sudah dilakukan secara online. Begitu pula saat naik kapal sudah menggunakan sistem check in. Sistem ini mengharuskan setiap penumpang memperlihatkan identitas mereka terutama kartu tanda pendududuk (KTP) kepada petugas.
“Kami minta penumpang membawa indentitasnya dan tidak membeli tiket di calo sehingga tidak mengalami kesulitan saat naik kapal,” ujarnya. (sumber: media indonesia/palce amalo)
Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…
Kupang - Yafet Lalay, petani asal Dusun Oesuti, Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote…
Kupang - Wakil Wali Kota Kupang terpilih 2024, Serena Cosgrova Francis bertemu Menteri Perdagangan dan…
Kupang - Ditreskrimum Polda NTT menetapkan tiga tersangka kasus kekerasan seksual sesama jenis, Senin (6/1/2025).…
Mataram - Memasuki tahun baru 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP…
Kupang - Satu nelayan tewas dan dua nelayan lainnya selamat setelah perahu yang mereka tumpangi…