Bisnis

Penjualan Pakaian Rombengan Online, Lapangan Kerja Baru yang Andil Atasi Pengangguran di Kota Kupang

 

Kupang – Penjualan pakaian rombengan secara online oleh sejumlah warga Kota Kupang, Ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang marak akhir-akhir ini melalui Facebook telah memberikan andil dalam upaya Pemkot Kupang menurunkan angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru.

Kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi (disnakertrans) Kota Kupang, Thomas Dagang, kepada lintasntt.com, Senin (2/12) di ruang kerjanya menyampaikan apresiasi terhadap usaha dan kreatifitas masyarakat ibukota tersebut karena dianggap telah membantu Pemkot Kupang dalam upaya menciptakan lapangan kerja dan menurunkan angka pengangguran di Kota Kupang.

Usaha tersebut dilihat tidak hanya menguntungkan penjual namun juga warga lainnya yang direkrut sebagai kurir untuk mengantar orderan atau pesanan warga pembeli yang dilakukan secara online lewat media sosial (Facebook).

“Ini suatu kreatifitas warga di era digital saat ini, kami mengapresiasi usaha-usaha seperti ini,” kata Thomas Dagang yang mengaku pihaknya belum punya data resmi soal jumlah penjual pakaian rombengan online di Kota Kupang.

Meski belum punya data resmi soal jumlah penjual pakaian rombengan online namun kata Thomas Dagang, ada bentuk perhatian atau intervensi langsung dari Pemkot Kupang melalui disnakertrans terhadap para pelaku usaha tersebut.

Bentuk perhatian Pemkot terhadap pelaku usaha penjualan pakaian rombengan online dengan memberikan pelatihan terkait pemasaran digital.

“Kita sudah bantu mereka dengan pelatihan-pelatihan khususnya tentang pemasaran digital,” katanya.

Pelatihan pemasaran digital tersebut kata dia dilakukan bulan November kemarin di eklesia Komputer kecamatan Kelapa lima. Sekitar 20-an peserta diikutkan dalam pelatihan tersebut.

Terkait pelatihan keterampilan usaha kata Thomas Dagang bukan hanya terhadap penjual pakaian rombengan online namun juga untuk sejumlah jenis usaha diantaranya tukang kayu, perbengkelan, salon kecantikan dan menjahit.

Untuk tahun ini karena keterbatasan anggaran pihaknya hanya memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan usaha bagi 60 warga kota dari sejumlah kecamatan. “Karena anggaran terbatas kita hanya libatkan 60 orang, tiap jenis usaha 20 orang,”katanya. (Jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

DPRD Kota Kupang Ingkar Janji Terkait RDP Penutupan Akses Jalan di Namosain

Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…

14 hours ago

Pemkot Kupang Gelar Sosialisasi Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah 2024

Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…

16 hours ago

BI NTT Proyeksikan Kebutuhan Uang Tunai Natal dan Tahun Baru Rp1,3 Triliun

Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…

17 hours ago

Sambut Natal, PLN UIP Nusra Gelar Penyampaian Nilai Ganti Kerugian Pengadaan Tanah PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok

Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…

1 day ago

Pajak Kendaraan Bermotor di NTT Turun Jadi 1,2 Persen

Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…

2 days ago

Melki-Johni Menang Pilkada NTT, KPU Tunggu Jika Ada Gugatan

Kupang - KPU NTT masih menunggu jika ada paslon yang mengajukan sengketa perselisihan ke Mahkamah…

2 days ago