Penjelasan Klimatologi Terkait Gempa Flores Timur

  • Whatsapp
Ilustrasi Seismograf

Kupang–Kepala Stasiun Klimatologi Kupang Hasanudin mengatakan gempa bumi berkekuatan 6,6 SRb yang terjadi di timur laut Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (24/10/2017) pukul 17.47 WIta tergolong gempa kuat.

“Patut disyukuri bahwa gempabumi ini merupakan gempabumi hiposenter dalam (deep focus earthquake) yang tidak berpotensi merusak dan tidak berpotensi tsunami,” kata Hasanudin.

Secara tektonik, di bawah zona Laut Flores dan Banda sebelah barat merupakan zona pertemuan lempeng yang memiliki keunikan tersendiri, karena di wilayah ini Lempeng Indo-Australia menyusup curam ke bawah Lempeng Eurasia hingga kedalaman di atas 600 kilometer.

Gempa bumi dalam dengan hiposenter dalam semacam ini merupakan fenomena menarik, karena sangat jarang terjadi
jika ditinjau mekanisme sumbernya yang berupa oblique turun (kombinasi sesar turun dan mendatar dengan dominasi pergerakan turun), tampak bahwa aktivitas yang terjadi sangat mungkin masih dipengaruhi gaya gaya tarikan slab lempeng ke bawah.

Dalam hal ini gaya tarikan lempeng ke bawah (slabpull) yang lebih dominan karena pada kedalaman Zona Transisi Mantel bagian bawah terjadi ketidakseimbangan gaya yang dipengaruhi gaya apung lempeng (slab buoyancy) dan dominasi ada pada gaya menarik lempeng ke bawah.

Aktifnya deep focus earthquake di Laut di zona ini, menjadi pertanda bahwa proses subduksi lempeng dalam di utara NTT hingga kini masih berlangsung. (*gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *