Categories: Humaniora

Penduduk Miskin NTT Naik 22,58 Persen

Kupang–Penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada September 2015 berjumlah 1.160,53 ribu orang atau naik menjadi 22,58 persen.

Pada September 2014, penduduk miskin NTT tercatat sudah turun mencapai 19,60 persen. Persentase penduduk miskin terbesar berda di perdesaan sebesar 21,78 persen, dan perkotaan sebanyak 10,68 persen.

Akan tetapi selama Maret-September 2015, terjadi penurunan penduduk miskin sebesar 0,03 persen atau menurun dari 22,61 persen pada Maret 2015 menjadi 21,58 persen pada September 2015. Penduduk miskin terbesar ada di perdesaan.

Kabid Statistik Sosial, BPS NTT Martin Suanta mengatakan itu kepada wartawan di Kupang, Senin (4/1). Saat memberikan keterangan, ia didamping Kabid Statistik Distribusi Desmon Sinurat. “Penduduk miskin terbesar ada di perdesaan,” ujarnya.

Garis Kemiskinan

Kenaikan angka kemiskinan mengakibatkan perubahan garis kemiskinan sebesar 3,14 persen yakni dari pendapatan perkapita Rp297.864 pada Maret 2015 menjadi Rp307.224 per kapita per September 2015.

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibanding peranan komoditi bukan makanan. “Pada September 2015, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap kemiskinan sebesar 79,92 persen,” katanya.

Garis kemiskinan ialah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan. Garis kemiskinan bukan makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non makanan lainnya. Sedangkan penduduk miskin itu adalah yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Dmengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memnuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan dan bukan makanan).

“Dan metode penmgukuran ini di pakai BPS sejak tahun 1998, supaya hasil penghitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu,” ujar Suanta. (rr)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Lewat KUB, Bank NTT dan Bank Jatim Perkuat Kolaborasi Menuju Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Kupang - Sebagai bagian dari upaya memperkuat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan daya saing di era…

2 hours ago

Wagub NTT Kunjungi Pasar Lili, Dibangun Tahun 2019 Belum Dimanfaatkan Pedagang

Kupang - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma mengunjungi bangunan Pasar Baru Lili di Desa Camplong,…

5 hours ago

Indosat Perkuat Sinyal Selama Libur Idulfitri

Kupang - Jelang periode mudik lebaran 2025, Indosat luncurkan "Unparalleled Network Services Guaranteed" yang merupakan…

19 hours ago

Hari Bakti Rimbawan, Wagub NTT Johni Asadoma Tanam Pohon

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma menanam pohon seusai memimpin upacara peringatan Hari…

1 day ago

Empat Pelaku yang Habisi Aprian Boru Dijerat Pasal Hukuman Mati

Kupang - Sebanyak empat pelaku yang membunuh Aprian Boru, 27, di Kawasa Hutan Kelurahan Manulai…

1 day ago

Wagub NTT Jelaskan Progam “One Village One Product” dan Koperasi Merah Putih di Konferwil GP Ansor

Kupang - Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma berkesempatan menghadiri dan membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-IV…

2 days ago