Kupang – Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengakui pemerintah belum melakukan sosialisasi penaikan tarif masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Karena tidak adanya sosialisasi tersebut yang membuat pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat menggelar unjuk rasa yang diikuti dengan mogok beroperasi selama Agustus 2022.
Hal itu sebagai protes kepada pemerintah yang menaikkan tarif ke dua lokasi wisata favorit itu tanpa sosialisasi. Tarif ke Pulau Komodo dan Padar naik menjadi Rp3,750 juta per tahun. Tarif sebelumnya Rp750.000 per wisatawan per sekali masuk, dan Rp150.000 per wisatawan per sekali masuk.
Untuk itu, pemerintah telah membentuk tim yang akan turun ke Labuan Bajo untuk melakukan sosialisasi. “Kami sudah sepakat bahwa masalah sosialisasi yang belum berjalan dengan baik,” ujarnya di Kupang, Senin (2/8/2022).
Meskipun mengakui belum ada sosialisasi penaikan tarif, Laiskodat minta para pelaku wisata tidak mengintimidasi wisatawan, apalagi merusak fasilitas wisata yang sudah dibangun.
Untuk mengamankan Labuan Bajo, saat ini Polda NTT telah menerjunkan sekitar 427 personil polisi terdiri dari sabhara dan brimob ke Labuan Bajo. “Kelompok yang tidak setuju dan intimidasi, membuat rasa takut wisatawan, (aparat keamanan) akan mengambil langkah tegas sehinga kami minta semua berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurut Laiskodat, pemerintah tetap menjaga Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo sebagi pariwisata premium teap berjalan dengan baik, dan terus melakukan pembenahan. “Mengamankan konservasi itu tidak murah. di dunia manapun tidak murah,” tegasnya. (*/gma)