Daerah

Pemkot Kupang-Plan Indonesia Sinergi Kelola Sampah Menjadi Barang Bernilai Ekonomi

Kupang – Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia) bersama sejumlah komunitas peduli sampah, sinergi untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Daur ulang sampah menjadi bagian dari upaya Pemkot Kupang untuk mengataasi persoalan sampah, mengubah wajah kota menjadi bersih, sehat dan indah.

Kegiatan ini diawali dengan workshop Pengembangan Ketahanan Iklim Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) Dalam Perencanaan Manajemen Sampah di Kelurahan Oebufu, Senin (12/6/2023).

Dalam sambutanya pada workshop tersebut, Penjabat Wali Kota Kupang Geroge Hadjoh mengatakan perlu ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan stakeholder lainnya bersama-sama mengatasi masalah sampah di Kota Kupang. “Limbah sampah tidak boleh dibuang begitu saja, tetapi bisa dimanfaatkan menjadi bahan baku yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Kota Kupang terus berbenah sehingga penilaian yang menyebutkan kota ini sebagai kota terkotor nomor lima, secara perlahan-lahan menjadi kota terbersih.

foto: dok

Karena itu, tambahnya, setiap kelurahan perlu memiliki strategi penanangan sampah. Seperti di Oebufu, lurah harus mengumpulkan para Ketua RT dan RW untuk bersama-sama menangani masalah sampah.

Antara lain botol bekas air mineral dapat dimanfaatkan menjadi wadah untuk menanam sayuran dalam rangka menambah pendapatan keluarga serta tepat untuk mengatasi inflasi.

Provinsial Coordinator NTT Water for Women (WfW) Plan Indonesia, Ani Talan mengatakan kegiatan dengan tagline ‘Mari Katong Jaga Bumi Agar Bumi Juga Jaga Katong’ ini sebagai terobosan yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Pasalnya, persoalan sampah belum teratasi dengan baik, sehingga untuk mewujudkan Kota Kupang bersih dan sehat, perlu dukungan dari berbagai pihak. “Kami tidak bisa bergerak sendiri tanpa dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Dosen Program Studi Sanitasi, Poltekkes Kemenkes Kupang, Lidia Br Tarigan, SKM, M.Si mengatakan, dosen dan mahasiswa hadir untuk memberikan pendampingan mengenai pengelolaan sampah.

Pendampingan dilakukan bersama komunitas peduli sampah di empat kelurahan meliputi penanganan dan pengelolaan sampah dan memilah sampah. “Harapan kami pendampingan ini akan mengubah pola hidup masyarakat, yakni melihat sampah sebagai teman yang baik karena menghasilkan sesuatu yang berguna,” jelasnya. (*/gma)

Editor: Gamaliel

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

9 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

11 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

11 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

13 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

18 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

1 day ago