Kupang – Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh yang merupakan salah satu pemegang saham seri A Bank NTT, mengungkapkan kekagumannya melihat belasan produk UMKM binaan Bank NTT menembus pasar nasional..
Dengan masuknya produk UMKM ke pasar nasional, tentu kualitas produk tersebut tidak perlu diragukan lagi.
Bahkan dua lembaga bisnis besar di Tanah Air, yakni Indomaret dan Krealogi mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Bank NTT. Kekaguman itu diungkapkan saat memberi sambutan pada pembukaan Seminar UMKM yang digelar di aula rumah jabatan wali kota Kupang, Kamis (9/3/2023) pagi.
Hadir sebagai pemateri saat itu, Bank NTT kantor pusat maupun Kantor Cabang Utama (KCU) serta pihak Indomaret dan Krealogi. Sementara peserta yang hadir, 80 orang pelaku UMKM yang berasal dari seluruh pelosok Kota Kupang. Mereka disuguhi materi menarik mengenai Persyaratan pengajuan Pinjaman Modal Usaha, dalam Corporate Social Responsibility (CSR) Seminar UMKM dengan thema ‘Strategi Peningkatan Kualitas Produk Menuju UMKM Naik Kelas’.
“Indomaret maupun mini market lain seperti Alfamart, mereka sudah punya standar sehingga mereka telah ekspansi sampai ke luar negeri. Karena itu seluruh UMKM yang ada di Kota Kupang harus mempunyai standar yang sama sehingga bisa masuk ke Indomaret. Saat ini sudah 11 produk, ini bukti bahwa kita bisa. Memang ada hal-hal yang tidak ketahui yang harus dipelajari. Dan ini kita harus libatkan lembaga lain seperti Balai POM. Tentu ini hanya bisa terwujud jika ada kerja kolaborasi. Selanjutnya Bank NTT pun kita dorong untuk menggairahkan UMKM di Kota Kupang. Ini bagus. Jika UMKM kuat, ketika ada kontraksi, kita tidak apa-apa,” tegasnya saat itu.
Berkali-kali dia meminta agar sektor perbankan harus melirik UMKM sebagai mitra strategis dalam membangun masyarakat menuju sejahtera. Dan untuk mencapai visi itu, haruslah dilakukan kolaborasi yang baik, yang ada standarnya.
“Seluruh UMKM di Kota Kupang harus naik kelas ke kelas internasional. Perbankan mari bantu UMKM dengan dana-dana. Nanti output seminar ini kalau bisa dipamerkan di sebuah tempat, agar siapapun bisa mengaksesnya,”pinta George lagi.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Kamis kemarin saat diminta statemennya melalui akses WA, menjelaskan bahwa hari ini sudah terdata ribuan UMKM yang didampingi oleh Bank NTT. Dan, mereka menjadikan potensi lokal sebagai sektor unggulan.
“Langkah program sustainable pengembangan UMKM oleh Bank NTT menjadi komitmen peningkatan kontribusi pertumbuhan fundamental ekonomi,”tegasnya.
Tak hanya itu, dalam beberapa kali statemennya, Dirut Alex menjelaskan bahwa persaingan menghadapi pasar global tidaklah mudah. Pasalnya, produk UMKM akan bersaing dengan produk negara lain.
Peningkatan akses dan jangkauan akses UMKM terhadap jasa keuangan pun sangatlah dibutuhkan untuk menghadapi persaingan tersebut, sehingga pengembangan UMKM tidak luput dari kontribusi pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang masih memiliki keterbatasan informasi mengenai UMKM potensial lengkap dengan kelayakan usahanya. Dari sisi produk pun, proses bisnis Bank NTT masih dengan pola yang umum.
Diberitakan sejumlah media, inovasi cerdas Bank NTT dalam mempersiapkan ribuan UMKM di NTT yakni melakukan pendampingan dalam pengelolaan, kemasan hingga memfasilitasi penjualan secara digital untuk bertarung di era pasar bebas, disambut positif serta mendapat pengakuan dan kepercayaan dari dua lembaga bisnis besar di Tanah Air, yakni Indomaret dan Krealogi.
Branch Manager Indomaret, Ridwan Syahroni, di Kupang, Kamis (9/3/2023) mengatakan, pihaknya memilih bermitra dengan Bank NTT karena ada kesamaan konsep dalam pemberdayaan UMKM,
“Terutama UMKM lokal yang ada di sekitar toko kita. Jadi kebetulan kita ketemu dengan Bank NTT yang konsepnya sama sehingga kita jajaki lebih lanjut supaya bisa bersinergi. Kalau kita kerja sama-sama, hasilnya bisa lebih cepat kita dapatkan, terutama para pelaku UMKM lokal,” sebut Ridwan. Ia menyebutkan, saat ini sudah ada 11 produk UMKM Binaan Bank NTT yang dipasarkan di Indomaret.
Awalnya ada 4 produk yaitu Madu Hutan, Kopi Almetira, Stik Keju dan Kripik Emping. “Kemudian tadi saat berbarengan dengan seminar UMKM, kami launching 7 lagi tambahan. Pada November 2022, kami mulai proses kurasi dan akhirnya masuk 7 produk baru ini. Kami mulai jual hari ini di toko-toko kami. Semua sudah masuk di seluruh toko yang ada di Kupang yang saat ini totalnya ada 38 toko di Kota Kupang. Termasuk nanti yang buka di Kabupaten akan menjual juga,” katanya.
Dia mngakui, sejauh ini Bank NTT sudah banyak memberi kemudahan bagi Indomaret dalam mengembangkan jaringan bisnis di NTT.
Sementara Azalea Ayuningtyas dari Krealogi juga punya kesamaan misi dengan Bank NTT soal pengembangan UMKM. “Kita ini memang ekosistem digital untuk mengembangkan UMKM.
Kebetulan punya misi yang sama dengan Bank NTT maupun juga Indomaret,” sebut Ayu yang saat ini sudah mendampingi 531 pelaku UMKM di NTT. (Humas Bank NTT/boy)