Jurnalisme Warga

Pembangunan Kapela Santa Maria Fatima Batakte Berhenti Sementara, Ini Alasannya

Kupang – Proses pembangunan Kapela Santa Maria Fatima di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang harus berhenti sementara.

Kekurangan dana menjadi penyebab pembangunan Kapela terhenti. padahal proses pembangunannya diperkirakan sudah mencapai sekitar 60%, Minggu, (26/02/2023)

Kapela Santa Maria Fatima Batakte yang merupakan bagian dari Paroki Santo Gregorius Agung Oeleta adalah salah satu gereja dengan jumlah umat katolik sekitar 80 jiwa.

Pembangunan Kapela ini telah berlangsung sejak tahun 2018, dengan inisiatif umat katolik Stasi Batakte yang membutuhkan gereja baru yang luas karena banyak kepala keluarga telah mendaftar sebagai warga gereja Katolik Batakte.

Santi, salah satu umat Kapela Santa Maria Fatima Batake mengatakan bahwa umat katolik wilayah Batakte sudah mulai bertambah sejak ada pembangunan perumahan yang berada dekat dengan Kapela tersebut. Karena itu, mereka membutuhkan gereja yang lebih luas agar bisa menampung seluruh umat katolik yang ada.

“Kami di sini ada sekitar 80an jiwa, dan mungkin akan bertambah menjadi 100 jiwa atau bahkan lebih, karna ada penambahan umat katolik yang baru menetap di Stasi Batakte, sehingga butuh gereja yang luas sehingga banyak umat yang bisa duduk beribadah di dalam gereja dan rasa nyaman,” ujar Santi.

Pembangunan gereja ini merupakan kontribusi pribadi dari setiap kepala keluarga per Kelompok Umat Basis (KUB) yang beragama katolik. Kontribusi pembangunan gereja per keluarga sebesar 1 juta per tahun yang dibayarkan bertahap.

Pastor Paroki Oeleta, Romo Christo Muda ketika diwawancarai mengatakan belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah dalam pembangunan Kapela Santa Maria Fatima Batakte ini.

Kebanyakan dana pembangunan gereja ini bersumber dari kontribusi umat Kapela dan juga komunitas-komunitas yang mendengar informasi pembangunan Kapela yang telah kami sebarkan melalui WA grup termasuk bantuan dari mantan Wakil Walikota Kupang, Hermanus Man. Bantuan yang diberikan berupa uang dan material dalam bentuk pasir dan tanah putih.

Christo berharap, adanya bantuan dari Pemerintah dalam pembangunan Kapela Santa Maria Fatima Batakte agar segera jadi dan dapat dipakai untuk beribadah.

“Sebagai pastor paroki, saya sangat berharap adanya ketulusan hati dari sesama umat terkhususnya Pemerintah Kabupaten Kupang agar sedikit membantu pembangunan gereja karena selama ini kami hanya berharap bantuan dari komunitas-komunitas dan kontribusi pribadi dari umat kapela sendiri,” kata Christo. (Salvhy Moruk)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

5 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

7 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

7 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

9 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

14 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

20 hours ago