Kupang – Hasil rontgen terhadap JL, satu korban penembakan di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Tiimur (NTT) pada Jumat pekan lalu, memperlihatkan peluru bersarang di dekat organ hati.
Hal itu disampaikan oleh MB, ibu korban JL kepada wartawan, Senin (26/9/2023).
“Dokter tidak bisa melakukan operasi peluru yang ada di belakang hati seperti yang dialami anak saya,” ujar MB, ibu korban JL. Saat ini, JL hanya diberikan obat antibiotik dan anti nyeri.
Berbeda dengan DS, korban yang ditembak di bagian punggung, sudah melakukan operasi pengangkatan peluru pada Senin.
Akan tetapi saat dilakukan operasi, dokter tidak menemukan peluru. “Saat foto rontgen ada peluru tetapi saat dioperasi, peluru tidak ditemukan. Peluru itu semacam siluman karena menghilang,” kata PS, orang tua DS. Seperti JL, DS juga diberikan obat antibiotik.
JL dan DS merupakan dua dari tiga korban penembakan orang tak dikenal di TTU yang dirujuk ke RS Siloam Kupang untuk menjalani operasi pengangkatan peluru.
Sedangkan RS yang juga saudara kandung dari DS, ditembak di bagian leher, sudah selesai menjalani operasi di RSUD Kefamenanu.
Bupati TTU David Djuandi mengatakan, telah berkoordinasi dengan Bupati Belu Agus Taolin yang juga seorang dokter spesialis hati, agar JL dapat dioperasi pengangkatan peluru di Jakarta. Namun, sejauh ini belum ada kabar lanjutan apakah JL dapat diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani operasi di sana. (gma)