Kupang – Ketua Panitia Penyelenggara
Talkshow Civitas Akademika Undana Peduli PPKS dan Kesehatan Mental, Dr. Chaterina Papilaya menyebutkan adat tiga dosa besar Perguruan Tinggi yaitu bullying (perundungan), intoleransi dan kekerasan seksual yang harus dicegah dan ditanggulangi.
Hal yang juga tidak dapat dipungkiri adalah gangguan kesehatan mental dapat mempengaruhi perilaku kekerasan seksual dalam bentuk verbal dan fisik karena adanya ketidakstabilan emosi dan perilaku yang ditunjukkan dalam diri.
DWP-Undana menyadari pentingnya dukungan informasi tentang PPKS dan kesehatan mental,serta akses untuk layanan aduan, konsultasi, bahkan pemulihan yang memadai bagi civitas akademika Undana yang mengalami masalah yang mempengaruhi kesehatan mentalnya, termasuk masalah kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Adapun tujuan dari talkshow ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang upaya PKS di lingkungan kampus Undana, menumbuhkan semnagat memiliki kampus Undana yang zero tolerant terhadap segala bentuk kekerasan, sebagaimana yang dihimbau oleh bapak Rektor Undana dan membangun kepedulian diantara mahasiswa dalam menjaga kesehatan mental serta perannya dalam PKS di lingkungan kampus Undana.
Kegiatan ini mengikutsertakan mahasiswa semester 1 dan 3, dosen dan tendik yang berasal dari smebilan fakultas di Undana, beserta pengurus DWP Undana dan pengurus DWP Sub Unit dan sebanyak 275 peserta mengkonfirmasi kehadiran mereka.
Kegiatan Talkshow ini menghadirkan Dr. Simplexius Asa, SH, MH (selaku ketua Satgas PPKS-Undana), dan saudari Zerlinda Christine Aldira Sanam, S.Psi., M.Psi., Psikolog (seorang Psikolog Klinis).
Ketua DWP Undana, Dr. Hembang Sanam dalam sambutannya menyampaikan selain tiga dosa besar yang disampaikan oleh Ketua Panitia, Perguruan Tinggi merupakan fase penting dalam kehidupan seseorang dewasa pada masa muda yang ditandai dengan signifikan perkembangan dalam prestasi akademik, penempuan jati diri dan paparam terhadap berbagai perspektif.
Perguruan Tinggi juga memiliki resiko tertentu seperti kemungkinan mengalami kekerasan seksual dan masalah kesehatan mental, kekerasan seksual dapat berdampak negative terhadap kesehatan mental dan dampaknya sangta personal dan traumatik.
Adapun dampak yang dialami dalam kekerasan seksual diataranya adalah gangguan emosi dan perilaku, depresi, kecemasan, penurunan harga diri, tidak percaya pada orang lain, kesulitan dalam bergaul, mengisolasi diri bahkan berkeinginan kuat untuk bunuh diri.
Harapan kami Bapak/Ibu setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pembawa informasi tentang kekerasan seksual dan kesehatan mental pada lingkungan fakultas masing-masing.
Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam dalam sambutannya menyampaikan bagaimana kita mengupayakan kondisi kampus ini yang humanis dan dijauhkan dari kekerasan seksual.
*Kita bersyukur bahwa beberapa waktu lalu Undana mendapatkan penghargaan sebagai kampus yang cerdas berkarakter dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. Kita harus berupaya supaya mampu untuk melakukan pencegahan kekerasan seksual. Saya melihat sudah ada perubahan bagaimana para mahasiswa sudah berani melawan kekerasan seksual. Kita sudah melakukan berbagai upaya melalui sanksi yang diberikan apabila ada kekerasan seksual. Kita juga sudah memiliki ruang konseling psikologi dan bisa digunakan oleh para mahasiswa. Kegiatan ini terlaksana dengan adanya kerjasama antara DWP undana dan Satgas PPKS Undana. Saya mengharapkan mahasiswa nantinya dapat lulus dengan bahagia,” ujarnya. (*).
Kupang, KN - Paslon cagub cawagub NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma mendapat…
Malaka - Cawagub NTT 2024 Johni Asadoma yang juga Pembina Kmanek Oan Rai Klaran (Korka),…
Kupang - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tengah gencar menurunkan angka kemiskinan ekstrim…
Malaka - Cawagub NTT Johni Asadoma menggelar kampanye tatap muka terbatas di Kecamatan Kobalima, Kabupaten…
Kupang - Setelah lengser, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara mendukung paslon…
Malaka - Tokoh masyarakat Kabupaten Malaka, Simon Bitin masih ingat saat Johni Asadoma mengalahkan petinju…