Kupang – Dalam rangka menumbuhkan kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya, Bank NTT Peduli menyumbang 50 bak sampah kepada dua kelurahan di Kota Kupang.
Sumbangan bak sampah bagian dari kepedulian Bank NTT terhadap kebersihan lingkungan di Kota Kupang.
Penyerahan bak sampah berlangsung di sela-sela Acara Peresmian Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank NTT Oesapa di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Senin (9/1/2022), disaksikan Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh.
Penyerahkan dilakukan secara simbolis oleh Kadiv Rencorsec dan Legal Bank NTT Endry Wardono kepada Lurah Oesapa Kiai Kia dan Lurah Lasiana Wellem Bentura, masing-masing lurah menerima 25 bak sampah.
Kepada wartawan, George Hadjoh minta seluruh warga Kota Kupang menjaga kebersihkan dan keindahan kota dengan membuang sampah di bak sampah.
Pasalnya, masih banyak warga yang membuang sampah di jalan raya. Bahkan, dilakukan oleh pemilik mobil. Sejumlah lokasi yang sudah dibersihkan pun, warga kembali lagi ke sana untuk membuang sampah, seperti jalur 40 dan ruas jalan lainnya. “Mesti edukasi terus agar masyarakat jangan buang sampah secara sembarangan,” ujarnya.
Selain penyerahan bak sampah, pada kesempatan tersebut Bank NTT juga menyerahkan bilyet deposito dan kredit mikro merdeka kepada nasabah, penyerahan Bank NTT Peduli Stunting kepada puskesmas sebesar Rp10 juta, dan penyerahan benih hortikultura dari Dinas Pertanian NTT kepada Dinas Pertanian Kota Kupang.
Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho Bank NTT siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan kelurahan dan kecamatan di Kota Kupang, seperti penataan parkir, retribusi restoran, hotel, hingga pasar tradisional,
“Penataan parkiran dengan teknologi yang tepat tentu akan memberikan kontribusi yang luar biasa,” ujarnya.
Menurutnya, Bank NTT juga sangat siap men-support tata kelola kelurahan, namun, Bank NTT juga mengharapkan adanya kritik dan saran dari masyarakat terhadap semua produk dan layanan yang ada. “Kritikan dan saran agar kami kami mampu melakukan penyesuaian dengan kondisi yang ada, ujarnya. (gma)