Kupang – Dewan Pimpinan Daerah (DPD PDIP NTT menggelar Pendidikan Kader Pratama bagi 58 orang calon kadernya dari Zona Kupang dan Sabu Raijua.
Kegiatan Diklat Kader yang dipusatkan Susteran SSps Belo Kota Kupang itu berlangsung mulai tanggal 5-8 Desember 2021 dan dibuka secara resmi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Ir. Emilia Nomleni pada Senin, (6/12) petang.
Hadir pada kesemaptan itu jajaran Pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, Sekretaris PDI Perjuangan Kota Kupang Nikolaus Fransiskus, Pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kupang, DPC Sabu Raijua, Ketua Badiklat Daerah DPD PDI Perjuangan NTT Gabriel Niron dan peserta 58 orang peserta Pendidikan Kader Pratama utusan dari beberapa DPC di Zona Timor dan Sabu Raijua.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT, Ir. Emilia Nomleni ketika membuka kegiatan itu mengatakan partai mempunyai kewajiban sejarah untuk menyelenggarakan pendidikan baik yang bersifat kedalam maupun keluar. Dalam AD/ART partai telah ditegaskan bahwa pendidikan kader wajib dilaksanakan oleh tingkatan partai secara berjenjang.
Adapun tujuan dari pendidikan harus menjawab berbagai tantangan diantaranya pertama mengembalikan roh idiologis yang menjadi panduan dalam gerak langkah partai serta kader sebagai pergerakan berjiwa, pergerakan yang didorong oleh keinginan luhur dan bukan sekedar mengejar jabatan politik pemerintahan.
Diklat dimaksud juga untuk mengembalikan orientasi perjuangan agar para kader-kadernya tidak lebih dalam masuk dalam perangkap pragmatisme dan pengkerdilan politik, seakan-akan politik hanya urusan mengisi jabatan parlemen dan eksekutif sebagaimana ditegaskan oleh Ketua Umum dan ajaran Bung Karno bahwa arena konkrit perjuangan ada di rakyat dan melalui praksis pengorganisasian kekuatan rakyat.
Dalam momentum bermartabat itu, Emilia Nomleni yang adalah Ketua DPRD Provinsi NTT itu menceritakan napak tilas serta membagikan beberapa kisah perjuangan dirinya, para sesepuh dan para kader PDI Perjuangan lainnya selama puluhan tahun sejak 2002 yang akhirnya menghantar dirinya menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan dan Ketua DPRD.
“Berpoliitk itu pilihan yang butuh proses dan pengorbanan, sangat tidak mudah banyak jalan terjal yang harus dilalui menuju puncak. Saya berharap proses yang lelah dan tidak enak diawal menjadi pemicu dan semangat bagi para kader muda PDI Perjuangan untuk meniti karir dan basis politik di PDI Perjuangan,” ujarnya memotivasi para peserta.
Selain mengucapkan terimakasih kepada Badan Diklat DPD PDI Perjuanga nTT dan Panitia Pelaksana yang telah berlelah mempersiapkan kegiatan itu, Emilia juga mengajak para peserta Diklat untuk serius mengikuti semua materi dan tahapan kaderisasi yang ada sehingga akhirnya terlahir kader-kader militant yang siap berjuang bersama rakyat menuju cita-cita kemerdekaan.
Sementara itu Ketua Panitia Pendidikan Kader Pratama tahun 2021, Yuliana Elisabeth Adoe dalam laporannya mengatakan tujuan kegiatan tersebut yakni untuk meningkatkan kemampuan kader sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan partai agar partai benar-benar hadir dan menjadi bagian dalam penyelesaian masalah-masalah rakyat, memiliki kemampuan mendidik dan kemampuan mengorganisir sehingga mampu untuk melayani kebutuhan partai dalam meningkatkan kerja-kerja politiknya.
Adapun Kegiatan Pendidikan Kader Pratama kali ini katanya digelar oleh Badan Diklat DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT yang melibatkan peserta dari DPC Kabupaten Kupang dan Kota Kupang karena belum adanya Badan Diklat (Badiklat) ditingkat cabang.
Kegiatan serupa akan dilakukan di DPC-DPC lain disemua Kabupaten dengan sistim zonasi.
Dikatakan total peserta dalam kegiatan pendidikan kader pratama tersebut berjumlah 58 orang dengan rincian Kota Kupang 22 orang, Kabupaten Kupang 15 orang, Kabupaten Sabu Raijua 9 orang, Kabupaten TTS 2 orang dan Kabupaten TTU 2 orang.
Selain dari delegasi dari Kabupaten/Kota, kegiatan Pendidikan Kader Pratama kali ini juga diikuti oleh Utusan dari DPD PDI Perjuangan NTT sebanyak 5 orang.
Lily Adoe yang merupakan anggota Komisi III DPRD NTT itu memaparkan beberapa materi kunci yang diberikan kepada peserta selama beberapa hari kegiatan tersebut antara lain tentang Pancasila 1 Juni, Trisakti dan revolusi mental, Pengenalan Bung Karno dan Metode Berpikir Bung Karno serta materi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai.
Materi lainnya yakni Manajemen Organisasi, Tantangan mengimplementasikan Pancasila di Basis, Analisa Sosial (Ansos) dan pemetaan lapangan, Membangun ekonomi kerakyatan sebagai Implementasikan Trisakti Bung Karno,Transformasi Sosial Pancasila, Strategi, Budaya, dan Gender.
Selama kegiatan, para peserta juga akan mengikuti pre test dan post test dalam setiap materi sebagai bentuk bentuk evaluasi pemahaman peserta terhadap semua materi yang dipaparkan.
Ada juga kegiatan outbond, public speaking dan kunjungan lapangan juga akan diberikan penugasan lapangan selama 6 bulan sebelum dilantik menjadi kader PDI Perjuangan. (Tim/42na).