Categories: Dunia

PBB Kirim Surat Ke Perwakilan Tetap di Jenewa Soal Kasus Montara

Kupang – PBB dalam hal ini United Nasion Special Rapporteur mengirimkan surat ke perwakilan tetap RI di Jenewa untuk meminta penjelasan dari pemerintah RI soal kelalaiannya menanggani dampak dari kasus Montara yang sudah terjadi sekitar 12 tahun lalu.

Selain itu surat yang sama pula dikirimkan kepada Pemerintah Australia di Canberra dan PTTEP di Bangkok agar segera memberikan jawaban mereka ke Special Rapporteur.

Surat yang dikirim itu juga menyebutkan bahwa ternyata pemerintah NTT juga sejak kasus Montara pada 21 Agustus 2009, terlihat lepas tangan dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat NTT khususnya nelayan di sejumlah kabupaten yang terkena dampak dari tumpahan kilang minyak itu.

Ferdi Tanoni selaku Ketua Tim Advokasi Rakyat Korban Montara yang baru saja dihubungi membenarkan benar bahwa ada surat tersebut dan telah mengikuti rapat melalui Zoom dari Kupang yang berlangsung pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2021.

Dalam penjelasan nya mantan agen Imigrasi Australia ini mengatakan bahwa dia telah mengirmkan dua buah lembar surat dari Pemerintah Republik Indonesia yakni Kementerian Lingkungan Hidup RI dan surat yang kedua nya berasal dari Kementerian Perhubungan RI yang ditujukan kepada Pemerintah Federal Australia.Akan tetapi tidak ada satu pun surat-surat yang dikirim tersebut dijawab.

Tanoni mengecam sikap dan tindakan Pemerintah Federal Australia yang dengan sengaja telah membunuh mata pencaharian yang lebih dari 100,000 masyarakat pesisir di Nusa Tenggara Timur.

Ia menambahkan,yah kita tunggu saja proses pengaduan yang telah menjadi perhatian dari PBB ini dan kami seluruh rakyat korban di Nusa Tenggara Timur mengharapkan penyelesaian kasus Montara ini dapat berjalan secara benar untuk mendapatkan keadilannya,” kata Tanoni.

Kasus surat yang dikirim ini untuk diketahui berkaitan tetapi di luar class action petani rumput laut dua Kabupaten di NTT yang sudah menang di pengadilan Sydney beberapa waktu lalu.

Dalam kasus di PBB, masyarakat NTT diwakili salah seorang pengacara publik terbaik Inggris, Ms. Monica Feria-Tinta. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Cari Siput di Teluk Lewoleba, Ayah dan Anak Perempuannya Tewas Tenggelam

Kupang - Seorang ayah bersama anak perempuannya tewas tenggelam saat mencari siput di Teluk Lewoleba,…

9 hours ago

AMSI Dukung Penguatan Fungsi dan Peran Dewan Pers di Era Digital

Jakarta - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) sebagai salah satu konstituen Dewan Pers, akan terus…

12 hours ago

Dari Bumi Lamaholot, Fadli Zon dan Wagub Johni Asadoma Dorong Pariwisata Berbasis Budaya

Kupang - Exotic Lamaholot yang digelar di Larantuka, Flores Timur, Jumat (26/4/2025), menjadi pintu masuk…

3 days ago

Polairud Polda NTT Gagalkan Penyelundupan 100 Detonator dari Makassar ke Labuan Bajo

Kupang - Direktorat Polairud Polda NTT berhasil mengagalkan penyelundupan 100 detonator untuk pengeboman ikan di…

4 days ago

Kartini Tangguh, Perempuan Penjaga Terang di Timur Indonesia

Kupang - Di balik nyala yang menerangi Pulau Timor, ada kisah seorang perempuan muda yang…

4 days ago

PLN Jadi Perusahaan Energi Terbaik untuk Mengembangkan Karir di Indonesia versi LinkedIn

Jakarta - PT PLN (Persero) menjadi perusahaan energi terbaik untuk mengembangkan karir di Indonesia. Capaian…

5 days ago