Pascagempa, Aktivitas Warga Kupang Kembali Normal

  • Whatsapp
Lantai 2 Gedung Kantor Gubernur NTT Retak Akibat Gempa/Foto: Lintasntt.com

Kupang–Aktivitas warga di kantor-kantor pemerintah dan swasta di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali normal pascagempa dengan magnitudo 6,2, Selasa (29/8).

Sesuai pantauan di Kantor Gubernur NTT, Rabu (29/8), pegawai sudah masuk kerja seperti biasa. Namun mereka tetap waspada antara lain pintu menuju tangga darurat dibiarkan terbuka untuk memberikan kesempatan kepada pegawai sewaktu-waktu menyelamatkan diri jika terjadi gempa susulan.

Adapun beberapa titik gedung yang retak akibat gempa Selasa, belum diperbaiki. Keretakan terjadi di beberapa titik di lantai dua dan di tembok bagian luar lantai tiga.

Sementara itu pada Rabu dini hari terjadi lagi dua gempa susulan dengan magnitude 4,1 pukul 01.02 Wita kedalaman 31 kilometer, dan gempa kedua dengan magnitude 3,0 terjadi pukul 4,51 Wita berkedalaman 10 kilometer. Gempa susulan juga terjadi pukul 19.16 Wita dengan magnitudo 3,5 dan kedalaman 10 kilometer terletak di 10.83 lintang selatan dan 123,97 bujur timur. Dengan demikian sejak gempa dengan magnitudo 6,2, telah terjadi 20 gempa susulan.

“Semakin banyak gempa kecil semakin bagus karena energinya dilepas,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi, Statsiun Geofisika Kampung Baru Kupang Sholadhudin Noor Falah.

Dia mengatakan gempa magnitudo 6,2 adalah gempa besar kedua yang mengguncang wilayah NTT sejak Januari-Agustus 2018. Sebelumnya terjadi gempa dengan magnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah Kabupaten Manggarai Barat pada 17 Agustus 2018 pukul 22.35 Wita.

Adapun gempa terakhir dengan magnitudo 6,2 tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Kendati kedalaman gempa 10 kilometer, namun episenter gempa jauh dari permukiman penduduk, sekitar 111 kilometer tenggara Kabupaten Kupang.

Menurut Sholadhudin gempa magnitudo 6,2 merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik di outer rise. Gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).

Menurutnya NTT dikelilingi oleh beberapa sumber gempa, di selatan ada zona subduksi dan di utara ada busur belakang Flores. Gempa-gempa lain di NTT juga diakibatkan patahan-patahan dan juga pertemuan lempeng Eurasia dan Indo Australia. (sumber: mi/palce amalo)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *