Kupang – PLN mencatat sebanyak 616.814 pelanggan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami pemadaman listrik akibat bencana, sudah kembali menikmati listrik.
Angka itu merupakan 97% dari 635.979 pelanggan yang mengalami pemadaman, sedangkan 3% atau 19.165 pelanggan akan menikmati listrik dalam waktu dekat.
Direktur PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan masih 3,6 persen gardu listrik berada di titik-titik tersulit dan medan yang sangat berat harus dipulihkan agar seluruh pelanggan dapat menikmati listik.
“Masih ada tiga persen pelanggan yang gelap gulita, segera kami pulihkan,” katanya dalam Acara ‘Apresiasi kepada Stakeholder dan Tim Recovery Sistem Kelistrikan Pasca Bencana NTT’ di Kantor Gardu Induk Maulafa, Kota Kupang, Rabu (21/4).
Zulkifli memberikan penghargaan dan bantuan kepada relawan PLN, TNI, Polri, dan Masyarakat berjumlah 1.316 orang, bekerja siang malam tanpa henti membangun tower darurat menggantikan tower 19 yang roboh akibat bencana, termasuk memperbaiki tower 20 yang juga terdampak bencana.
Dengan selesainya pembangunan tower darurat pada 18 April 2021 atau 13 hari pasca bencana, saat ini sebanyak 170.000 pelanggan PLN di empat kabupaten di Pulau Timor sudah kembali menikmati listrik.
Adapun relawan dari luar NTT yang turut membantu pembangunan tower yang roboh, serta bertugas memulihkan listrik di pulau lainnya seperti Sabu Raijua berjumlah 227 orang dan 30 anggota TNI dan Polri.
Relawan berasal dari Nusa Tenggara Barat, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. “Semuanya bahu membahu demi kembalinya listrik di rumah-rumah warga,” kata Zulkifli.
Zulkifli mengatakan kerjakeras dan perjuangan tak kenal lelah, di tengah puasa ramadan,bagi sebagian petugas di lapangan, progres perbaikan dan pemulihan jauh lebih cepat daripada perkiraan.
“Ketika satu per satu listrik menyala, kami semua sungguh lega. Kami terharu atas apresiasi warga yang merasakan kembali hadirnya terang di rumah mereka. Kami yang memonitor setiap hari, pagi, siang, dan malam, begitu gembira ketika satu wilayah sudah menyala. Perjuangan yang luar biasa para pegawai PLN di lapangan menjadi begitu bermakna,” katanya.
Belajar dari musibah bencana badai dan hujan ekstrem ini pula, PLN akan melakukan mitigasi untuk menempatkan tower-tower yang rawan ke tanah yang lebih stabil, memperkuat fondasi tapak.
Selain itu, PLN akan memperkuat sistem kelistrikan Timor dengan membangun 2 jalur eksisting 70 kV dan jalur kedua bertegangan 150 kV.
Tentu saja, lanjut Zulkifli, inspeksi dan pemeliharaan rutin pada jaringan distribusi 20 kV juga akan dikerjakan, karena itulah jaringan yang akan menghubungkan listrik sampai ke rumah-rumah pelanggan.
“Atas nama PLN, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang mendukung kami dalam percepatan pemulihan listrik di seluruh NTT. Tim Relawan dari berbagai daerah, para stakeholder, Pemerintah Daerah, Korps TNI dan Polri, jajaran Forkopimda, teman-teman media, dan masyarakat,” ucap Zulkifli.
Diharapkan kehadiran kembali listrik membuat senyum warga kembali cerah dan perekonomian di wilayah NTT kembali bergairah.
Sekretaris Daerah NTT, Benediktus Polo Maing juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras dan kerja cepat PLN sehingga listrik bisa segera pulih. Benediktus mengaku terus memantau perkembangan perbaikan kelistrikan dari hari ke hari dan mengaku salut karena perbaikan bisa lebih cepat dari perkiraan.
“Kami siap mendukung kerja keras PLN. Kejadian ini membuktikan semangat gotong royong takkan hancur dan tetap menjadi karakter kuat bangsa Indonesia,” jelas Dia.
Pada kesempatan tersebut, Zulkifli menyerahkan bantuan stakeholder tim recovery sistem kelistrikan pasca bencana NTT, serta testimoni dari sejumlah perwakilan rewalan dari luar NTT antara lain Manado, Papua, dan Palu. (gma)