Waikabubak–Festival Kuda Sandel (Sandelwood) diharapkan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di empat kabupaten di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Festival ini juga diharapkan mengembangkan obyek wisata di daerah itu. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Benny Litelnoni mengatakan hal itu saat membuka ‘Parade 1.001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Lapangan Manda Elu, Waikabubak, Sabtu (8/7/2017).
Menurutnya membangun pariwisata di Kabupaten Sumba Barat perlu dukungan dari semua pihak, serta gencar melakukan promosi sambil mempersiapkan infrastruktur.
“Berbicara tentang pariwisata tidak seperti menjual kacang goreng di pasar. Karena itu kita harus bisa meramu secara baik pengelolaan pariwisata dan masyarakat Kabupaten Sumba Barat dituntut untuk memberikan keramahan agar wisatawan menjadi betah dan dapat memberikan informasi yang baik kepada wisatawan lainnya,” ujarnya.
Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole menyampaikan proficiat dan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan Festival Parade 1.001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat di Waikabubak.
“Berbagai keterbatasan yang ada akhirnya kita dapat menyaksikan pagelaran pada hari ini. Kita berharap melalui kegiatan ini nama Sumba terus mencuat sebagai salah satu destinasi wisata favorit tidak hanya di lingkup domestik namun juga mancanegara,” kata Bupati Dapawole.
Dia menjelaskan Festival Sandelwood dan Tenun Ikat ini memiliki arti penting dan bermakna strategis dalam upaya menjaga, melestarikan dan sekaligus mempromosikan budaya Sumba pada level nasional maupun internasional.
“Bagi kami, Bali adalah masa lalu. Labuan Bajo masa kini dan Sumba adalah masa depan”, kata Bupati Dapawole disambut tepuk tangan hadirin.
Hadir pada acara tersebut antara lain Ketua Komisi I DPRD NTT Kasintus P Ebu Tho, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda NTT Alexander Sena, Forkompimda Kabupaten Sumba Barat, Wakil Bupati Sumba Barat dan istri, Sekretaris Daerah Sumba Barat dan istri, Kadis Perhubungan NTT Richard Djami, Kepala Biro Humas Setda NTT Semuel D. Pakereng.
Sementara itu, sesuai Asisten I Setda Kabupaten Sumba Barat Ibrahim Kedu Jawa, kuda yang diikutsertakan dalam festival itu berasal dari Kota Waikabubak 65 ekor kuda, Kecamatan Loli 65 ekor kuda, Wanokaha 50 ekor kuda, Lamboya 40 ekor kuda, Tana Righu 20 ekor kuda dan Lamboya Barat 10 ekor kuda.
Sedangkan peserta Festival Tenun Ikat dari Kota Waikabubak dan Loli sebanyak 100 orang dan Lamboya 71 orang. (siaran pers humas setda NTT)