Kupang – Panitia khusus (Pansus) LKPj Bupati Kupang tahun 2023 memanggil Dinas PUPR Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pemanggilan itu untuk memberikan klarifikasi terkait pekerjaan pembangunan sejumlah sumur bor yang kabarnya banyak yang tidak bermanfaat. Pasalnya sumur bor itu tidak mengeluarkan air untuk dinikmati warga.
Klarifikasi sudah disampaikan pihak dinas PUPR kepada Pansus dalam rapat pada Selasa (16/4/2024) di kantor DPRD Kupang.
“Kita sudah memberikan penjelasan ke Pansus soal pelaksanaan pekerjaan sejumlah sumur tahun 2023, termasuk yang di Nunkurus,”kata Teldy Sanam, Kadis PUPR kabupaten Kupang di Oelamasi, Rabu (17/4/2024) .
Disampaikan pada 2023, ada sekitar 40 titik pengeboran yang diprogramkan dinas PUPR dalam APBD namun diakui ada yang belum selesai dikerjakan dan ada yang sudah selesai dikerjakan 100 persen dan sudah dinikmati masyarakat.
Disampaikan yang belum selesai dikerjakan itu dikarenakan kekurangan anggaran sehingga pihaknya tengah berupaya untuk selesaikan yang belum selesai. “ada sekitar 5 atau 6 titik yang belum selesai, yang sudah selesai tapi airnya belum keluar nanti kita identifikasi lapangan untuk dicari solusinya biar warga bisa menikmati manfaatnya,” kata kadis Teldy yang belum bisa memberikan data pasti soal titik lokasi jumlah sumur bor yang diadakan pada 2023.
Untuk sumur bor di Nunkurus, Kupang Timur yang didanai DAK, lanjut Teldy, pihak pelaksana proyek, Dicky Bor, telah siap untuk menambah satu unit pompa agar 15 titik sambungan rumah yang sebelumnya tidak dijangkau aliran air bisa dijangkau.
“Pada Akhir Desember 2023 pekerjaan memang belum selesai, kita kasih perpanjangan waktu ke kontraktor 50 hari untuk selesaikan. Kita cek dilapangan ada 15 SR yang air tidak sampai karena berada diketinggian jadi solusinya kita minta pelaksana untuk tambah satu pompa dorong untuk air bisa sampai di 15 SR itu. Semua ada 120 SR,”katanya. (Jmb)