Manila–Sedikitnya 18 tentara Filipina dan lima gerilyawan Abu Sayyaf dilaporkan tewas dalam baku tembak di Filipina Selatan, Sabtu, 8 April 2016.
Baku tembak diduga terkait operasi pembebasan sandera 10 WNI yang ditahan gerilyawan tersebut.
Pertempuran sengit juga melukai 53 prajurit dan 20 gerilyawan lagi, kata Mayor Filemon Tan, Juru Bicara Komando Militer Mindanao Barat, Minggu (9/4).
Baku-tembak itu meletus pada pukul 07.55 waktu setempat pada Sabtu di Desa Baguindano, Kota Kecil Tipo-tipo di Basilan, dengan melibatkan pasukan dari Batalion Pasukan Khusus Ke-4 Angkatan Darat dan Batalion Infantri Ke-44 melawan 120 petempur Abu Sayyaf.
Ia mengatakan pertempuran berlangsung sampai sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Letkol. Benedicto Manquiquis, Juru Bicara Divisi Infantir Ke-1 Angkatan Darat, mengatakan tentara sedang melancarkan operasi tempur ketika bentrokan terjadi, seperti dikutip Xinhua.
Tan tak bersedia memberi perincian lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut, dan mengatakan ia sedang mempersiapkan pernyataan yang lebih terperinci.
“Mula-mula, saya mengkonfirmasi bahwa ada bentrokan di Barangay (Desa) Baguindano, Tipo-tipo, Basilan. Hasilnya ialah di pihak pemerintah 18 prajurit KIA (gugur dalam tugas) dan 53 prajurit WIA (cedera dalam tugas),” kata Tan.
Kelompok Abu Sayyaf, yang memiliki 400 anggota dan didirikan pada awal 1990-an oleh gerilyawan garis keras, adalah kelompok perusuh yang beroperasi di Filipina Selatan. Kelompok itu memiliki reputasi negatif karena melakukan serangkaian penculikan, pemboman dan pemenggalan selama beberapa dasawarsa belakangan. (xinhua/antaraonline/jakartagreater)