Daerah

Ombudsman Datangi Pelindo Kupang Soal Tarif Layanan di Pelabuhan

Kupang – Kepala Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Timur NTT, Darius Beda Daton mendatangi Kantor PT Pelindo Kupang di Tenau Kupang, Kamis (7/3/2024)

Kedatangan Darius untuk meminta penjelasan PT  Pelindo terkait keluhan masyarakat yang disampaikan masyarakat kepada Ombudsman NTT. Keluhan ini terkait tarif masuk pelabuhan, ongkos penyimpanan logistik di pelabuhan, lalulintas kendaraan dalam area pelabuhan hingga tarif penyimpanan peti kemas di pelabuhan.

Darius Beda Daton diterima General Manager (GM) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kupang, Zanuar Eka dan jajaran di ruang kerjanya.

Menurut Darius Beda Daton, menyampaikan beberapa hal menyangkut pelayanan di pelabuhan yang dibicarakan dengan pihak Pelindo Kupang yakni keluhan pengguna layanan pelabuhan terkait kenaikan tarif pas masuk Pelabuhan Tenau sejak Februari 2024.

Dikatakan Kenaikan tarif tersebut cukup terasa bagi kendaraan yang memasuki area pelabuhan baik pada saat berlabuhnya kapal-kapal Pelni atau kegiatan lainnya di pelabuhan. Tarif masuk sepeda motor dan boncengan saat ini sekitar Rp.10.000/sepeda motor.

Kedua; menyangkut macetnya arus lalu lintas kendaraan di dalam area pelabuhan pada saat kapal pelni sandar di pelabuhan. “Rekayasa lalu lintas tidak terlihat di area pelabuhan sehingga kendaraan tiba dan hendak keluar pintu pelabuhan saling berlawanan dan menimbulkan kemacetan total hingga berjam-jam. Karena itu diharapkan ada pengaturan kendaraan yang hendak parkir, hingga keluar agar tidak menimbulkan kemacetan,”tulis Darius di grub Whatsapp Ombudsman NTT.

Hal ketiga yang disampaikan menyangkut ongkos (cost) logistik di area pelabuhan agar terus dimonitor bersama seluruh instansi di area pelabuhan guna mencegah hal-hal yang berimpilikasi pada tingginya ongkos logistik. Selanjutnya ongkos logistik di luar area pelabuhan agar menjadi atensi bagi pemerintah daerah untuk terus memonitor mata rantai distribusi logistik agar tidak berdampak pada kenaikan harga barang di tingkat masyarakat. Intervensi pemerintah sangat diperlukan dan tidak sekedar menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme supply and demand.

Dan hal keempat yakni menyangkut kelancaran aktivitas bongkar muat dan tarif penumpukan peti kemas di area pelabuhan yang berpotensi menghambat aktifitas bongkar muat peti kemas, terutama barang-barang pangan.

Terhadap berbagai hal tersebut, GM Pelindo Kupang Zanuar Eka menjelaskan bahwa terkait pas masuk pelabuhan, hal ini dilakukan sebagai penyesuaian tarif karena pas masuk tidak mengalami kenaikan sejak 5 tahun lalu dari seharusnya 2 tahun sekali. Perihal kenaikan tarif ini juga sebelumnya telah disosialisasikan ke seluruh unsur pelabuhan untuk ditetapkan dengan peraturan direksi Pelindo.

Pelindo Kupang siap mengkomunikasikan kembali ke Pelindo regional terkait keluhan ini. Terkait kemacetan di area pelabuhan, pada kesempatan pertemuan tersebut, GM Pelindo langsung mengarahkan petugas yang bertanggung jawab agar melakukan rekayasa lalu lintas kendaraan masuk dan keluar tidak melalui pintu gerbang yang sama melainkan melalui pintu keluar pelabuhan agar kendaraan tidak berlawanan dan menimbulkan kemacetan.

Sementara itu terkait ongkos logistik dan penumpukan peti kemas di area pelabuhan selalu terkontrol dengan baik karena semua instansi yang berada di area pelabuhan bekerja sesuai ketentuan yang berlaku termasuk tarif pelayanan.

Saat ini, aktivitas bongkar muat di pelabuhan Tenau berjalan lancar selama 24 jam. Yang perlu dikontrol bersama adalah ongkos logistik di luar area pelabuhan yang tidak menjadi tanggung jawab Pelindo. Pada kesempatan tersebut, tim Ombudsman meninjau langsung ruang pusat pengendali operasi atau ruang integrated planning and controle . Dari ruangan ini, aktifitas di area pelabuhan bisa dimonitor dengan jelas dari berbagai kamera pengawas.

Begitu memasuki area pelabuhan, pergerakan peti kemas dimonitor melalui kamera pengawas dari berbagai sudut yang hasil rekamannya langsung terpantau petugas di pusat pengendali operasi. Data mengenai peti kemas yang akan diambil pun langsung terbaca di layar monitor pengendali operasi. Data itu berisi posisi peti kemas serta perkiraan waktu proses pemuatan. (jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

PLN Berhasil Amankan Pasokan Listrik Selama Kunjungan Wapres Gibran di Sikka

Maumere - Dalam semangat pelayanan tanpa henti, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT melalui…

6 hours ago

Kelompok Tani di Sekitar Kawasan Pembangunan PLTP Atadei Panen Kacang Tanah

Mataram - Kelompok Tani Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, binaan PT PLN (Persero) Unit Induk…

6 hours ago

Yosep Lede Siap Pimpin DPD Pemuda Tani NTT

Kupang - Teka-teki tentang siapa yang akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani…

17 hours ago

Bapperida dan Icraf Tawarkan 3 Skenario Pertumbuhan Ekonomi Hijau NTT

Kupang - Bapperida Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama ICRAF Indonesia menggelar konsultasi publik Rencana Induk…

17 hours ago

Diikuti 2.400 Anak dan Remaja, Wagub Johni Asadoma Buka Education Fair

Kupang - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma membuka Education Fair (Edufair) Tahun 2025 Pusat Pengembangan…

17 hours ago

Amankan Pasokan Listrik Selama Kunjungan Wakil Presiden di Kupang, PLN Siaga Berlapis di Lokasi-lokasi Strategis

Kupang - Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI-2) ke Kota Kupang menjadi momen penting yang…

22 hours ago