Nyonya Vera Asadoma-Sirait Salurkan Bantuan di Tengah Hujan Abu Gunung Lewotobi

  • Whatsapp
Nyonya Vera Asadoma-Sirait Salurkan Bantuan bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi/dok lintasntt.com

Flores Timur – Di tengah hujan abu Gunung Lewotobi, istri Irjen (Purn) Johni Asadoma, Nyonya Vera Asadoma-Sirait bersama tim tetap menyelurkan bantuan bagi warga korban erupsi di Kabupaten Flores Timur hingga Kabupaten Sikka.

Bantuan disalurkan selama dua hari berturut-turut sejak Jumat (8/11) sampai Sabtu (10/11). Bantuan tahap pertama sudah disalurkan di tiga posko pengungsian sejak Senin (4/11) sampai Selasa (5/11), yakni Lewolaga, Bokang dan Konga. Seluruh bantuan tersebut berasal dari Yayasan D’Asadoma.

Ratusan paket bantuan tersebut terdiri dari pakaian anak-anak dan dewasa, mantel anak, bola kaki, selimut, handuk, dan permainan anak-anak.

Menurutnya, bantuan tahap kedua dan ketiga ini, targetnya untuk anak-anak, sedangkan ratusan paket sembako, sudah disalurkan lebih awal atau satu hari pasca erupsi Gunung Lewotobi.

“Kami bawa bola kaki, bola voli, kartun, congklak, buku mewarnai, pensil warna agar anak-anak bisa beraktivitas selama berada di pengungsian. Kami juga membagikan pakaian setelan bola. Kami juga membagikan sarung, kain panjang, kaos, dan celana, mudah-mudahan bisa membantu,” kata Ny. Vera Asadoma.

Bantuan pada hari Jumat masih berlangsung lancar, namun pada hari Sabtu, penyaluran bantuan bersamaan dengan erupsi Gunung Lewotobi yang rombongan dihujani debu abu vulkanik.”Rombongan Yayasan D’Asadoma diguyur hujan abu vulkanik. Mobil rush dan mobil box pun ditutupi debu,” kata salah satu anggota tim kepada lintasntt.com.

Untuk bantuan pada Sabtu tersebut, dipusatkan di empat titik atau posko pengungsian, yakni Gereja Boganatar, SMPK dan SD Boganatar, dan SD Hikong Kabupaten Sikka.

Menurutnya, bantuan sandang yang dibagikan di posko bantuan sandang berupa pakaian setelan bola untuk anak-amal, baju kaos dan celana pendek untuk orang dewasa, selimut bagi lansia, handuk, bola plastik,

Pembagian paket bantuan sandang mulai pukul 15.00 sampai 18.41 Wita, sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalur Pantura menuju Maumere. “Desa Hikong di Sikka paling terdampak abu vulkanik. Seluruh badan jalan tertutup pasir dan abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki,” ujarnya. (gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *