Kupang – Pemerintah Provinsi NTT menanam jagung pada areal seluas 100 hektare untuk meningkatan pendapatan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan di masa pandemi covid-19.
Areal yang disiapkan untuk menanam jagung tersebar di 16 kabupaten, langsung diolah mulai bulan ini. “Hasil panen jagung nanti untuk memenuhi kebutuhan pangan di akhir tahun,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTT John Oktavianus di Kupang, Rabu (3/6)
Pengembangan jagung seluas 100 hektare itu didanai dengan dana sebesar Rp25 miliar yang bersumber dari APBD. Menurutnya hampir sebagiann besar lahan jagung merupakan lahan sawah tadah hujan yang tidak ditanami pada di musim tanam kedua 2020. “Kita manfaatkan kelembaban tanah sawah untuk ditanami jagung,” tambahnya.
Sedangkan persawahan yang selama ini mendapat pasokan air dari mata air dan juga sungai yang tidak mengalami kekeringan saat kemarau, tetap menanam padi. Pemerintah juga akan menyiapkan sumur bor di beberapa wilayah.
John memastikan produksi padi di musim tanam kedua bakal berkurang, karena itu, pemerintah memaksimalkan seluruh potensi yang ada untuk ditanami, selain jagung dan padi, juga ditanami tanaman hortikultura. (*/mi)
Kupang – Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-18…
Kupang - Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur NTT pada 23 Oktober 2024 malam…
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…