Kupang–Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo untuk meminta 5% dari hak partisipasi (Participating Interest/PI) terkait eksplorasi minyak dan gas bumi (Migas) di Blok Masela.
Lima persen hak partisipasi itu bagian dari 10 persen hak partisipasi untuk pemerintah daerah.
“Saya juga minta jika eksplorasi migas ini sudah berjalan, logistic base (pangkalan logistik) Blok Masela) dibangun di Kupang karena jaraknya lebih dekat,” kata Frans kepada wartawan seusai mengikuti seremoni peletakan batu pertama pembangunan megaproyek Kupang Oil Storage Terminal di Kawasan Industri Bolok Kupang, Senin (28/8).
Dia berharap usulan itu disetujui presiden. Dengan demikian, lima persen PI untuk NTT dan lima persen lagi untuk Provinsi Maluku. Permintaan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya wilayah NTT adalah salah satu yang berdampak langsung dengan Blok Masela.
Lebu Raya mengatakan Usulan itu didasari pertimbangan Blok Masela berada di luar wilayah teritori Maluku dan NTT. Meski berjarak sekitar 300 kilometer dari Maluku, tetapi secara teritori, lokasi itu berada di luar karena kewenangan provinsi hanya 12 mil dari garis pantai.
Sedangkan jarak Blok Masela dengan Pulau Alor, NTT sekitar 800 kilometer. Dengan demikian, kewenangan pengelolaan Blok Masela ada pada pemerintah pusat. (sumber: media indonesia/palce amalo)
Kupang - Proyek Penanganan Longsor di Kabupaten Malaka senilai Rp 20 miliar melalui Pelaksanaan Jalan…
Labuan Bajo - Di tengah pesatnya perkembangan pariwisata dan permintaan energi listrik yang terus meningkat…
Jakarta - Gubernur NTT Terpilih, Melki Laka Lena, terus membangun sinergi untuk membangun NTT. Yang…
Lembata - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menyalurkan bantuan program…
Denpasar - Jurnalis Kompas.com wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Sigiranus Marutho Bere, meraih juara satu…
Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo kembali dinobatkan sebagai CEO of The…