Categories: Daerah

NTT Kehilangan Momentum Cegah Penyebaran Covid-19

Kupang – Ketua Tim Laboratorium Biomolekuler Kesehatan Masyarakat (Biokesmas) NTT, Fima Inabuy mengatakan NTT telah kehilangan momentum emas pencegahan covid-19.

Pada 17 Juni 2021, Fima bersama timnya mengajukan surat rekomendasi untukmelakukan skrining cepat di pintu masuk yakni bandara dan pelabuhan. Surat dikirim ke Dinas Kesehatan NTT melalui sekretaris daerah, dan sejumlah instansi termasuk Dinas Kesehatan Kota Kupang, namun, tidak ada respon dari pemerintah.

Saat itu, positivity rate covid-19 di Kota Kupang tercatat 0,2%, dan pada saat yang sama terjadi lonjakan kasus di Jawa. “Timing itu sudah lewat karena minta skrining di bandara, prosedurnya ribet sekali. Kita minta karantina terpusat ke dinas kesehatan tidak direspon,” kata Fima Inabuy bersama anggota Forum Academia NTT Elcid Li, Jumat (9/7/2021).

Karena tidak ada tanggapan, kasus covid-19 dari pelaku perjalanan dan transmisi lokal di Kota Kupang pada 9 Juli tercatat naik mencapai 5% atau 10 kali lipat dibandingkan akhir Juni.

Forum Academia NTT beranggota sejumlah pakar dari berbagai bidang ilmu yang memprakarsai berdirinya Laboratorium Biokesmas NTT pada Oktober 2020 yang diresmikan oleh menteri kesehatan.

Laboratorium ini melakukan swab massal (pool test) untuk mencegah penyebaran virus covid-19 meluas secara gratis, dan merupakan satu-satunya laboratorium pencegahan covid-19 di Indonesia mengunakan metode poll test secara gratis.

Laboratorium yang dibangun di Gedung RSU Universitas Nusa Cendana ini, setiap bulan melayani surveilens covid-19 berbasis pemeriksaan swab qPCR komunal di sekolah, rumah ibadah, rumah tahanan, pasar dan lainnya mencapai 4.000 orang atau 1.000 orang per minggu.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan jika positivity rate covid-19 terus meningkat, rumah sakit tersebut akan dijadikan lokasi isolasi mandiri. Laiskodat mengajak para bupati mendorong warganya untuk mempercepat vaksinasi covid-19 agar NTT bisa mencapai kekebalan komunal. “Saat ini vaksinasi di NTT baru 15%,” ujarnya. (*/mi)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Wagub NTT Tegaskan Monopoli Harga Rumput Laut Berakhir, Petani Bebas Jual ke Luar Daerah

Sulamu - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menegaskan monopoli harga rumput laut oleh sejumlah perusahaan…

6 hours ago

Brimob Polda NTT dan PLN NTT Gelar Simulasi Penanggulangan Ancaman Terorisme

Kupang - Ancaman Terorisme dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja.…

12 hours ago

Prabowo Utus Fary Francis Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV

Kupang - Presiden Prabowo Subianto mengutus Deputi Investasi dan Pengusaahan BP Batam, Fary Francis untuk…

13 hours ago

PLN Sosialisasi Bahaya dan Keamanan Pasokan Listrik di Omesuri Lembata

Lembata - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur melalui Unit…

1 day ago

Promo Terbaru dari PLN, Tambah Daya Listrik Dapat Diskon 50%

Kupang - PT PLN kembali menghadirkan promo spesial berupa diskon 50% untuk biaya tambah daya,…

1 day ago

Wagub Johni Asadoma Gelorakan Gerakan ‘Beli NTT’ di AnTiK Fest 2025

Kupang - Wakil Gubernur NTTJohni Asadoma membuka "Ana NTT Kreatif Festival" AnTiK Fest 2025, di…

1 day ago