Categories: Lingkungan

NOPSEMA Didesak Hentikan Produksi Minyak di Ladang Montara

Kupang – Otoritas Manajemen Lingkungan dan Keselamatan Minyak Lepas Pantai Nasional -The National Offshore Petroleum Safety and Environmental Management Authority- (NOPSEMA) didesak untuk segera menghentikan seluruh operasi produksi minyak lepas pantai di ladang Montara yang dikelola oleh Jadestone Energy.

Sejak tanggal 17 Mei 2022 Jadestone Energy kembali melakukan kebocoran minyak di ladang Montara seperti pendahulunya PTTEP Australasia yang lokasi nya paling dekat dengan Indonesia, menurut mereka tunpahan minyak sekitar 5.000 liter per hari telah menyebar ke mana mana.

Paul Blakeley, President and CEO dari Jadestone Energy memperkirakan mereka membutuhkan waktu selama 4 minggu untuk menyelesaikan pekerjaan pembongkaran ini,dan menurut saya ini adalah sebuah asumsi yang sangat tidak masuk akal sehat.

Untuk itu kembali saya tegaskan kepada NOPSEMA agar segera hentikan seluruh produksi operasi Jadestone Energy di Laut Timor.

Saya berkeyakinan penuh bahwa sebagian dari tumpahan minyak dari ladang Montara ini telah menyebar hingga ke perairan Indonesia. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni kepada media di Kupang, Selasa (21/6).

Lebih lanjut Tanoni mantan agen imigrasi Australia ini menyinggung soal lambatnya penerbitan Peraturan Presiden Republik Indonesia dalam penyelesaian Kasus Tumpahan Minyak Montara tahun 2009 di Laut Timor sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo yang disampaikan Pak Luhut Binsar Pandjaitan pada tanggal 1 April 2022 yang hingga saat ini masih belum pasti kapan diterbitkannya Perpres ini.

Saya berkeyakinan penuh bahwa Pak Luhut Binsar Pandjaitan dalam tindakan nya sudah sangat benar dan tepat ditambah lagi beliau ini seorang yang sangat sibuk dengan berbagai urasan Negara baik di dalam Negeri maupun Luar Negeri,sehingga bisa diduga ada oknum dibalik kesibukan beliau ini dalam memperlambat penerbitan Perpres ini.

Oknum yang berada dibalik penerbitan Perpres ini mungkin saja merupakan orang suruhan atau bagian kaki tangan dari perusahaan pencemar laut Timor yang jelas sudah sangat takut dengan pernyataan Pak Luhut Binsar Pandjaitan pada bulan April lalu itu.

Petaka Tumpahanh Minyak Montara di Laut Timor tahun 2009 itu bukanlah urusan sebuah perusahaan yang mencari keuntungan atau pun keuntungan pribadi, akan tetapi ini menyangkut mati dan hidupnya harga dan martabat Bangsa Indonesia. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Yosep Lede Siap Pimpin DPD Pemuda Tani NTT

Kupang - Teka-teki tentang siapa yang akan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pemuda Tani…

3 hours ago

Bapperida dan Icraf Tawarkan 3 Skenario Pertumbuhan Ekonomi Hijau NTT

Kupang - Bapperida Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama ICRAF Indonesia menggelar konsultasi publik Rencana Induk…

3 hours ago

Diikuti 2.400 Anak dan Remaja, Wagub Johni Asadoma Buka Education Fair

Kupang - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma membuka Education Fair (Edufair) Tahun 2025 Pusat Pengembangan…

3 hours ago

Amankan Pasokan Listrik Selama Kunjungan Wakil Presiden di Kupang, PLN Siaga Berlapis di Lokasi-lokasi Strategis

Kupang - Kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI-2) ke Kota Kupang menjadi momen penting yang…

8 hours ago

Wapres Gibran Makan Siang Bersama Gubernur dan Wagub di Subasuka Resto

Kupang - Mengakhiri dua hari kunjungan di NTT, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka makan…

1 day ago

PLN UP3 Kupang Kenalkan Manfaat dan Bahaya Listrik ke SD Kasih Yobel

Kupang - Dalam rangka mengedukasi dan mengenalkan manfaat dan bahaya listrik sejak dini kepada siswa-siswi…

1 day ago