Categories: Humaniora

Nilai Persaudaraan dari Naibonat

Kupang–Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membangun enam rumah ibadah di satu lokasi di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

“Saya bangga karena rencana pembangunan enam rumah ibadah di satu lokasi ini bisa terwujud setelah sebelumnya ada masalah pembebasan lahan,” kata Bupati Kupang Ayub Titu Eki di Kupang pada Sabtu (7/1).

Itu disampaikannya seusai acara peletakan batu pertama pembangunan rumah ibadah tersebut. Ikut hadir Komandan Korem 161 Wirasakti Brigjen Teguh Muji Angkasa serta sejumlah tokoh dari enam agama itu.

Enam rumah ibadah itu dibangun dalam area seluas 4,41 hektare yang diberi nama Kampung Toleransi. Keenamnya terdiri atas rumah ibadah Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Gagasan pembangunan enam rumah ibadah dalam satu area berawal dari Anselmus Giaprillianto Djogo, seorang anak purnawirawan TNI Angkatan Darat.

Anselmus melihat saat ini pemahaman terhadap makna empat konsensus dasar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, mulai luntur. Hal tersebut ditandai dengan munculnya sikap saling curiga antarumat beragama.

Untuk mempererat nilai persaudaraan dan kerukunan antarumat, ujar Anselmus, masyarakat sebaiknya dapat beraktivitas dan beribadah dalam kompleks yang sama.

“Kita ingin agar nilai kerukunan dan persaudaraan tetap dipupuk dan selalu terjaga melalui aktivitas sehari-hari,” kata Anselmus yang juga menjadi ketua panitia pembangunan enam rumah ibadah tersebut.

Menurut dia, NTT berbatasan dengan Timor Leste dan Australia sehingga pembangunan pertahanan tidak hanya diperkuat dari sisi militer, tetapi juga sisi iman karena jika sudah rukun, masyarakat secara bersama-sama akan sulit dipengaruhi.

Sementara itu, Danrem 161/Wirasakti Brigjen Teguh Muji Angkasa mengatakan toleransi antarumat beragama merupakan salah satu cara mempersatukan bangsa dan negara yang akhir-akhir ini mengalami gangguan dan bisa berujung pada perpecahan.

“Saya berharap toleransi yang telah dibangun di NTT ini bisa menyebar ke daerah lain agar toleransi umat beragama dapat terwujud dengan baik,” ujarnya. (sumber: media indonesia/palce amalo)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Gubernur NTT Dorong Apoteker Kembangkan Obat Herbal Tradisional

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kunjungan Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI)…

2 hours ago

Wagub NTT Pimpin Rapat Bahas Kondisi PT Semen Kupang, Perusahaan Tidak Baik-baik Saja

Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma memimpin rapat terbatas dengan…

4 hours ago

Lapas Kelas IIA Kupang Produksi Batako Gunakan FABA PLTU Bolok dan Panaf

Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) NTT melalui PLN Unit Pelaksana Pembangkitan…

8 hours ago

Melki-Johni Luncurkan “Meja Rakyat” dan Sekretariat Ayo Bangun NTT, Respon Pengaduan secara Cepat

Kupang - Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma (Melki-Johni)…

11 hours ago

PLN – Pindad Sinergi Kembangkan Pembangkit Listrik Bersih Untuk Wilayah 3T

Bandung - PT PLN (Persero) bersama dengan PT Pindad menandatangani memorandum of understanding (MoU) dalam…

14 hours ago

Fary Francis Dilantik jadi Deputi BP Batam

Kupang - Komisaris Utama PT Asabri Fary Francis menempati jabatan baru sebagai deputi bidang pengusahaan…

14 hours ago