Kupang–Malerius Nopu, 22 tahun, nelayan asal Desa Manobelan, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, NTT tewas terseret gelombang tinggi di perairan desa tersebut.
Sesuai laporan yang diterima dari Kantor SAR Kupang, Selasa (14/6)/2016, perahu yang ditumpangi Malerius bersama rekannya bernama Yulen Nola, 21 tahun, diterjang gelombang tinggi di perairan Manobelen pada 11 Juni 2016 yang mengakibatkan perahu terbalik.
Akibatnya Malerius tergulung gelombang tinggi dan hilang. Jenasahnya ditemukan oleh Tim SAR pada 13 Juni 2016 sedangkan Yulen selamat karena berpegangan pada badan perahu.
Kepala Kantor SAR Kupang I Gede Ardana mengatakan tim SAR beranggotakan delapan orang menggelar operasi pencarian menggunakan rubber boat 10 PK bersama Satpol PP dan polisi berhasil menemukan dalam kondisi tidak tidak bernyawa tak jauh dari lokasi memancing.
Sejak akhi pekan lalu, BMKG Stasiun El Tari Kupang telah mengingkatkan warga mengenai gelombang tinggi antara 2,5-3 meter dan kecepatan angin 25 knot per jam melanda perairan NTT. (gma)
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…
Kupang - KPU Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pleno penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur…
Kupang - Ferdinan Lalay, pelaku pembacokan terhadap Yafet Lalay di Persawahan Nggeladale, Desa Matasio, Kecamatan…
Kupang - Yafet Lalay, petani asal Dusun Oesuti, Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote…
Kupang - Wakil Wali Kota Kupang terpilih 2024, Serena Cosgrova Francis bertemu Menteri Perdagangan dan…
Kupang - Ditreskrimum Polda NTT menetapkan tiga tersangka kasus kekerasan seksual sesama jenis, Senin (6/1/2025).…