Kupang–Partai Nasdem kembali membangun koalisi pasca pecah kongsi dalam koalisi bersama Partai Golkar di pemilihan gubernur (pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2018.
“Komposisi koalisi yang dibangun bisa dengan Golkar atau tanpa Golkar,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Alexander Ofong di Kupang, Sabtu (11/11).
Namun, wakil ketua DPRD itu memastikan Nasdem tetap membangun koalisi bersama parpol yang untuk mengusung pasangan calon gubernur. Selama proses koalisi, menurut Dia, DPP Partai Nasdem minta DPW dan DPD Nasdem di NTT tetap menjaga suasana tetap kondusif.
Mereka juga diminta bekerja seperti biasa seperti melakukan persiapan menghadapi pemilihan gubernur, dan memperkuat infrastruktur partai mulai dari provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan hingga desa.
Terkait calon gubernur yang diusung Nasdem, figur yang mengemuka yakni Ketua Fraksi Nasdem DPR Viktor Bungtilu Laiskodat. Menurut Dia, kader Nasdem yang lain pun bisa menjadi calon gubernur NTT, tergantung keputusan DPP Partai Nasdem.
“Salah satu alternatif ialah mendorong Viktor Laiskodat sebagai calon gubernur, tetapi dalam perjalanannya bisa juga bukan Viktor, tergantung dari DPP Nasdem,” kata Dia.
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang mengatakan peluang membangu koalisi dua parpol tersebut masih ada, akan tetapi hampir seluruh parpol telah terikat dengan koalisi.
“Parpol sudah mulai mengikat diri ke figur yang ada, karena selama ini Golkar dan Nasdem tidak membagun koalisi yang luas,” ujarnya. Masih ada tiga parpol yang bergabung dalam
Parpol di NTT yang telah membangun koalisi yakni Gerindra dan PAN mengusung pasangan Esthon Foenay-Chris Rotok, dan Partai Demokrat, PAN dan PKPI mengusung pasangan Benny K Harman-Benny Litelnoni. Sedangkan, parpol yang belum mengusung calon yakni PDIP, Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). (sumber: MI)
