Kupang – Kisah miris dialami Yusri Lada dan keluarga dari Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang,NTT pada Selasa (10/9/2024) malam di RSU Naibonat, Kabupaten Kupang.
Jazad saudari mereka Jublina Petronela Ang-Kapitan terpaksa dimandikan di dalam ruangan pemulasaran jenasah yang gelap karena listrik di ruangan tersebut padam. Proses pemulisaran jenasah Jublina terpaksa dilakukan petugas RSU dengan menggunakan lampu center handphone milik keluarga. Kepada wartawan lewat telepon , Selasa (10/9) malam, Yusri Lada mengungkapkan kekesalannya.
Dikisahkan Yusri pada tanggal 10 September 2024 sekitar pukul 17.00 Wita pihaknya membawa jasad Yublina ke rumah sakit Naibonat untuk di mandikan namun tidak ada satupun petugas disana.
Setelah beberapa jam menunggu barulah petugas muncul satu per satu. Mirisnya lagi kamar mayat tidak ada penerangan sehingga keluarga korban bersama petugas memandikan mayat dengan bermodalkan senter HP.
“Kaka Beta sedih, tapi campur marah karena terlalu kecewa, beta rasa miris dengan pelayanan di RS Naibonat, bayangkan mayat sudah ada dari jam lima, tapi petugas sonde ada, pas dong datang listrik di kamar mayat juga mati, jadi kami pakai senter HP.” tutur Yusri seperti yang dikutip dari suarantt.com.
Dikatakan Yusri bahwa bisa saja keluarga membersihkan mayat sendiri hanya karena adanya rumah sakit daerah Naibonat sehingga dibawa ke sana, karena jarak antara desa oesao dan RS. Naibonat cukup dekat.
Direktur RSU Naibonat, dr. Eron Nenobais yang dikonfirmasi lewat telepon Rabu (11/9) membenarkan kalau ruang pemulasaran jenasah gelap karena jaringan kabel listrik dari tiang ke ruang tersebut terputus.
Pihaknya baru mendapat informasi kalau ada jaringan kabel listrik ke ruang pemusaran jenasah yang putus pada Kamis pagi. “Saya baru dapat informasi kalau ada jaringan listrik kesitu putusa pada Rabu pagi,” katanya.
Kerusakan jaringan kabel tersebut mata dr.Eron sudah diperbaiki dan kini sudah normal kembali.
Dokter Eron mengatakan pihak RSU Naibonat memiliki genzet atau pbangikit listrik namun genzet tersebut tidak bisa digunakan karena jaringan kabel ke genzet terkoneksi dengan jaringan PLN. “Ada genzet tapi tidak bisa kita pakai kalau jaringan putus begitu, karena jaringan ke genzet itu juga tersambung dengan jaringan kabel PLN,”katanya.
Masalah gangguan listrik yang menyebabkan ruang janazah gelap tersebut dikatakan baru pertama kali terjadi. Atas nama manajemen RSU Naibonat dokter Eron menyanpaikan permohonan maaf. (Jmb)
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…
Kupang - Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di NTT yang semula 1,5 persen dari pokok pajak,…
Kupang - KPU NTT masih menunggu jika ada paslon yang mengajukan sengketa perselisihan ke Mahkamah…