Davao City -Beberapa milisi pendukung kelompok pemberontak Maute yang berbaiat ke ISIS termasuk dari Indonesia terbunuh dalam operasi militer Filipina di kota Marawi.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Kolonel Restituto Padilla Jr mengatakan, sedikitnya 31 milisi Maute yang berbaiat ke ISIS terbunuh di Marawi dan beberapa dari mereka berasal dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
“Ada unsur asing di negara ini untuk waktu yang lama, membantu teroris dalam keterampilan terkait terorisme dan pembuatan bom. Ada informasi tertentu yang membenarkan pembunuhan 12 militan dan setengahnya adalah warga Malaysia, Indonesia dan negara lain,” kata Padilla, seperti yang dilansir ABS-CBN News pada 26 Mei 2017.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kota Marawi dan seluruh Mindanao beberapa jam setelah pecah pertempuran antara pasukan Filipina dan Maute pada Selasa lalu, 23 Mei 2017.
Pertempuran untuk membebaskan kota Marawi dari cengkeraman kelompok Maute berlangsung sejak kemarin sore hingga hari ini. Pasukan militer Filipina melancarkan serangan udara dan mengerahkan beberapa tank, helikopter, dalam operasi militer di Marawi, kota yang dihuni mayoritas muslim.
Pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS membuat ribuan warga Marawi mengungsi ke tempat yang lebih aman. (abs-cbn news/tempo)