Kupang–Sinyal koalisi antara Partai Golkar dan PDI Perjuangan di Pilgub NTT 2018 makin terbuka.
Sekretaris DPD PDIP NTT Nelson Matara memastikan dua partai besar itu bakal berkoalisiuntuk bersama-sama mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur periode 2018-2023.
“Apalagi saat ini koalisi nasional masih erat,” kata Nelson dalam jumpa pers di DPD PDIP NTT, Sabtu (6/5/2017) seusai menerima pendaftaran calon gubenur asal Partai Golkar Ibrahim Medah.
Salah satu tujuan Medah mendaftar calon gubernur ke PDIP ialah untuk berkoalisi. Medah mengatakan koalisi tidak terbatas pada mengusung pasangan calon, tetapi bermitra agar bersama-sama mengembangkan dasar-dasar pembangunan yang sudah diletakan oleh gubernur Frans Lebu Raya selama kepemimpinnaya 10 tahun terakhir.
Dengan demikian, Golkar bersama PDIP bersama-sama mengatasi persoalan mendasar yang dihadapi masyarakat NTT.
“Kami berharap lamaran ini memenuhi syarat dan diterima sebagai calon gubernur yang berkoalisi di pilgub 2018,” kata Medah.
Menurut Medah, ia siap mengikuti seluruh proses yang disyaratkan oleh PDIP sampai keputusan untuk berkoalisi dan berpasangan, jika diperkenankan oleh PDIP.
Sementara itu Nelson Matara mengatakan jika Golkar-PDIP berkoalisi, sudah melebihi syarat minimal parpol untuk mengusung pasangan calon gubernur yakni sebanyak 13 kursi di DPRD. Saat ini Golkar memiliki 11 kursi di DPRD, dan PDIP memiliki 10 kursi. (gma)
