Humaniora

Maurice Blackburn Tidak Tepati Janji Membayar Dana Kompensasi, Begini Respon Keras YPTB

Kupang – Kantor Pengacara Maurice Blackburn ternyata tidak menepati janji membayar dana kompensasi kasus tumpahan minyak montara yang dijadwalkan mulai 9 Oktober 2023.

Pihak Maurice Blackburn juga dinilai tidak transparan, yang terlihat dari tidak adanya informasi yang benar mengenai keberadaan dana kompensasi tersebut. Padahal itu sudah ada sejak Mei 2023.

Informasi yang beredar menyebutkan dana disimpan di sebuah bank asing, kemudian kabar terakhir sesuai surat Maurice Blackburn tertanggal 20 September 2023, menyebutkan dana kompensasi akan disalurkan melalui Bank BRI.

Kuasa Hukum Yayasan Peduli Barat (YPTB) Fransiskus Tulung mengatakan, banyak petani rumput laut bertanya-tanya sebab pada Senin, 9 Okober tidak ada dana yang masuk ke rekening mereka di Bank BRI. Bahkan, sampai Rabu (11/10), tidak informasi lebih anjut mengenai kapan dana kompensasi dibayarkan. “Masyarakat sedang menunggu untuk mendapatkan hak-hak mereka, tetapi mereka membangun dalil-dalil seakan-akan pencairan dana ini terlalu sulit,” kata Fransiskus Tulung.

Dalil yang dibangun kantor pengacara yang berbasis di Sidney, Australia ini antara lain menyebutkan distribusi dana kompensasi butuh banyak pekerjaan yang rumit.

Merespon pernyataan tersebut, Fransiskus menyebutkan pihak Maurice Blackburn hanya mencari-cari alasan untuk menahan dana kompensasi lebih lama di bank. Menurutnya, proses pembayaran bukan sebuah pekerjaan rumit. Pasalnya, nama seluruh petani rumput laut penerima dana didata sendiri oleh kantor pengacara tersebut.

Dana tersebut yang dipakai sebagai bukti gugatan ke Pengadilan Federal Australia. Selain itu, putusan pengadilan juga sudah linear dengan fakta-fakta yang ada. “Mudah-mudahan masyarakat tidak diombang-ambingkan terus ketidakpastian. Tapi kita masih berharap prosesnya itu bisa lancar karena barang ini (data petani penerima dana kompensasi) kan sudah ada. bukan didaur ulang lagi,” ujarnya.

Ketua YPTB Ferdi Tanoni menambahkan, pada 9 Oktober 2023, masyarakat penerima dana kompensasi sudah mengecek rekening mereka di bank, namun tidak ada dana kompensasi seperti yang dijanjikan Maurice Blackburn. “Masyarakat sudah cek rekening di BRI tapi tidak ada uang di rekening,” kata Ferdi. (gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

4 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

13 hours ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

15 hours ago

Empat Prodi di Undana Jalani Akreditasi Internasional FIBAA dengan Tim Asesor dari Jerman

Kupang - Universitas Nusa Cendana (Undana) semakin menunjukkan komitmennya untuk bersaing di tingkat global melalui…

18 hours ago

Jadi Narasumber Penguatan Moderasi Beragama, Melki Laka Lena: Anak Muda NTT Jangan Terjebak Politik Identitas

Kupang - Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia (YTMI) Emanuel Melkiades Laka Lena menjadi narasumber pada…

21 hours ago

Dessy, Sakti, Natan Ketemu BPBD NTT, Ada Peluang 5.700 Korban Seroja di Kupang Terbantu Dana Hibah

Kupang - Tiga Anggota DPRD Kabupaten Kupang Dessy Ballo-Foeh, Natan Minfini dari PDIP dan Sakti…

1 day ago