Kupang – Awal 2024 Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali mewadahi 281 mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM).
Ratusan mahasiswa itu datang dari berbagai daerah di Indonesia antara lain Aceh, Jakarta, Jawa Timur, Jawab Barat dan beberapa daerah di Sumatera.
PMM adalah program yang diluncurkan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam desain kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sejak 2021.
Program ini tidak hanya berorientasi pada pertukaran klaster atau pulau bagi mahasiswa antar universitas, tetapi fondasi integral bagi program ini ialah menciptakan pendidikan formal maupun non formal dalam konsep keberagaman.
Tujuan akhir dari program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan secara akademik, namun dapat melahirkan insan-insan intelektual yang memiliki wawasan kebangsaan dan pemahaman akan keberagaman yang bermuara pada sikap saling toleran.
Narasi tentang toleransi bukan lagi hal baru bagi masyarakat Indonesia.Kalimat ini sepertinya telah dijadikan sandi khusus ketika menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Terlepas dari topik-topik yang berselancar di ruang publik, nyatanya Isu toleransi hingga kini masih sangat eksis diluncurkan dalam desain pembelajaran formal maupun non formal oleh instansi-instansi Pendidikan.
Tak terkecuali sikap yang di tunjukan Undana,dalam mefasilitasi ratusan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka tahun ini.
Undana berusaha membuka peluang bagi setiap mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat,lembaga sosial pula lembaga agama yang berada di kota kupang dalam kesempatan membina empati tentang kehidupan bertoleransi.
Begitu pula yang di desain dalam kerangka logis masing-masing kelompok modul nusantara.
Pada 20 April 2023, sebanyak 23 mahasiswa mendapat kesempatan bersilaturahmi ke Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kota Kupang untuk berdialog tentang kerukukan hidup beragama.
Pagi itu, suhu panas Kota Kupang tidak mengurangi semangat Mahasiswa/i tersbut untuk berdialog bersama tokoh agama dari lembaga tersebut.
Momen berharga dalam memupuk sikap toleren, Pdt. Maradona Sibagariang S,Si.(Teol), M.Si membagikan pengalaman sekaligus sikap-sikap yang perlu ditingkatkan dalam merawat kebersamaan, sala satunya Ialah memiliki sikap terbuka terhadap perbedaan latar belakang pula kerendahan hati untuk membuka ruang dialog.
“Kita Perlu membuka diri terhadap perbedaan, saya dulu di Jawa Timur itu banyak berteman dengan Ustad dan Habib tapi semua aman saja,” ucap Maradona saat membagikan pengalaman sikap toleransi ketika berada di Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Dia juga menyoroti program-program dari kampus merdeka,baginya kesempatan tersebut adalah peluang bagi mahasiswa dalam menjelajahi kehidupan dan menggarap wawasan.
“Terus membuka diri dan menjelajahi kehidupan. Program ini adalah kesempatan teman-teman bisa belajar bersama orang yang berbeda latar belakang budaya, itu bisa menambah wawasan kita,” pesan Maradona. (Beny Faofeto)
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…
Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…
Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…