Denpasar – TNI meluruskan kabar simpang-siur yang sebelumnya menyebutkan Kapal Selam KRI Nanggala 402 sudah ditemukan
“Saya sampaikan sampai saat ini belum ditemukan, memang ada sejumlah temuan visual tapi itu bukan menjadi dasar identifikasi,” kata Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad dalam jumpa pers di Denpasar, Bali, Kamis (22/4).
Menurutnya, terdapat sejumlah temuan tumpahan seperti minyak dan bau solar di beberapa lokasi berbeda. Temuan tersebut terlihat secara visual oleh helikopter dan KRI RE Martadinata 331.
Helikopter Panther HS 4211 menemukan posisi 07 derajat 49 menit 74 detik lintang selatan 114 derajat 50 menit 78 detik bujur timur radius 150 meter.
Sedangkan KRI RE Martadinata 331 melaporkan menemukan di posisi 07 derajat 51 menit 92 detik lintang selatan kemudian 114 derajat 51 menit 77 detik bujur timur, area seluas 150 meter.
Selain itu, KRI RE Martadinata 331 juga menyampaikan laporan lisan terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knots, kemudian kontak tersebut menghilang. Sehingga tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam.
TNI mengerahkan KRI Rigel 933, total 5 KRI dan 1 helikopter dengan kekuatan 400 orang masih melakukan pencarian. “Jadi saya tegaskan berbagai berita bahwa 21 jam sudah ditemukan itu tidak bisa menjadi dasar,” tegasnya. (*/gma)
Jakarta - Telkomsel melalui inisiatif CSR filantropi “Telkomsel Sambungkan Senyuman” yang berfokus pada kepedulian dengan…
Kupang - Dalam rangka memastikan kesiapan pasokan listrik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025…
Kupang - DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut telah mengingkari janji soal agenda…
Kupang - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menggelar Sosialisasi Ekosistem…
Kupang - Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memproyeksikan kebutuhan uang kartal pada…
Ruteng - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melaksanakan kegiatan Penyampaian…