Daerah

Lurah Liliba Ajukan Inovasi Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi

Kupang – Lurah Liliba. Viktor A. Makoni, S.Sos, mengatakan, aplikasi “Si Sampah Pintar” merupakan teknologi gadget yang diinovasikan untuk memudahkan pengawasan masalah sampah perkotaan, terutama di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya pilih dan ajukan Inovasi ini pada Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan ke-VIII tahun 2024 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pada proyek “Optimalisasi Pemanfaatan Sarana Prasarana Persampahan melalui Sistim Informasi dan Kontrol Sampah Berbasis Digital Si Sampah Pintar” di Kelurahan Liliba sebagai salah satu solusi pengawasan untuk mengatasi problem sampah di perkotaan saat ini,” katanya di Kupang, Selasa, (13/8).

Mantan Sekretaris Lurah Oebufu ini lebih lanjut mengatakan, saat ini, isu penggunaan teknologi, atau aplikasi di dalam pengelolaan sampah penting, sebagai salah satu Rancangan Aksi Perubahan Kualitas Pelayanan Publik (APKPP) dalam Pelatihan itu.

“Kita harus jujur bahwa sistem pengelolaan sampah Perkotaan saat ini, terutama di Kelurahan Liliba, relatif masih kurang bergerak dari problem yang serupa, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk melakukan pengurangan melalui Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan bahkan pemasangan Closed Circuit Televison (CCTV) ,” kata Ketua RW 01 Kelurahan Oepura ini.

Makoni yang menjabat Lurah Liliba sejak 2018 silam itu, menyebut saat ini di kelurahannya terdapat tiga TPS swadaya murni warga juga dilengkapi dengan CCTV pun sumbangan spontanitas warga Liliba, namun belum maksimal mengatasi persoalan sampah di kelurahan berpenduduk 20-an ribu jiwa ini, karena tingkat kesadaran warga masih minim, pengangkutan sampah ke TPA sering absen dan jangkauan CCTV yang terbatas.

“Masalah kita terkait penanganan sampah masih pada titik ini yaitu tingkat kesadaran warga masih minim, pengangkutan sampah ke TPA sering absen dan jangkauan CCTV yang terbatas, sehingga perlu terobosan dan inovasi-inovasi sebagai solusi dalam pelayanan,” katanya.

Dan inovasi “Si Sampah Pintar” lewat teknologi gadget pada momentum Pedoman Studi Lapangan PKP angkatan VIII lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota dan isntansi vertikal se-NTT tahun 2024 di Kota Surabaya (selama lima (5) hari dari total PKP di BPSDMD Provinsi NTT, selama empat (4) bulan lamanya itu terhitung sejak 24 April sampai dengan 23 Agustus 2024 itu; merupakan solusi lain yang diharapkan efektif, karena mengawasi warga agar membuang sampah rumah tangga dan jenis sampah yang disyaratkan ke TPS pada jam dan aktu yang telah ditentukan.

“Jika inovasi lewat teknologi di tingkat Kelurahan Liliba ini berhasil, maka bukan tidak dapat diadopsi penggunaannya di tingkat Kecamatan bahkan tingkat Kota Kupang, karena selain mudah (lewat HP Android) dan murah serta nyaman sebab nama dan identitas pemberi informasi terkait tumpukan dan atau sebaran sampah di titik koordinat RT/RW setempat dirahasiakan operator dan pihak kelurahan dan tim terkait akan menghubungi ketua RT atau Ketua RW setempat baik langsung turun ke lokasi ataupun melalui sarana/alat komunikasi yang tersedia untuk segera diatasi,” katanya.

Berikut ini kata Lurah Makoni, sedikit menjelaskan cara mengoperasikan aplikasi “Si Sampah Pintar” yaitu, dengan terlebih dahulu memiliki HP Androit lalu masuk ke playstrore dengan mengetik *KoboCollect* akan muncul fitur “mulai formulir baru lalu klik dan akan muncul “ *si sampah pintar* ” lalu klik lagi akan ada “Selamat Datang pada Aplikasi Si Sampah Pintar.

Lalu lanjut klik tanda panah pada ujung kanan atas gadget android anda untuk pilih: (nama pelapor, hari dan tanggal, lokasi sampah ada di RT dan RW berapa, koordinat lokasi sampah, jenis sampah yang anda temukan, foto sampah 1 dan 2, deskripsi lain mengenai sampah yang anda temukan dan seterusnya hingga anda sampai pada akhir pengisian Si Sampah Pintar dan pastikan jawaban anda telah benar).

“Jika telah sesuai, maka silahkan lanjutkan untuk mengirimkan laporan anda kepada operator di Kantor Kelurahan Liliba dan tekan akhir untuk selesai alur dan tahapan operasi aplikasi ini,” katanya sedikit bangga dengan inovasi teknologi ini.

Lurah yang lebih _mobile_ di lapangan (orang lapangan) ini, menyatakan cara-cara yang menggunakan teknologi, harusnya lebih banyak dipergunakan oleh masyarakat Indonesia di Kelurahan Liliba.

“Sebagian besar masyarakat kita sangat familiar dengan gadget, teknologi, dan aplikasi, sebagai satu potensi yang bisa dikembangkan, untuk mengatasi problem sampah di perkotaan.

Di sisi lain, kata aktivis Gerejawi (Kaum Bapa di Gereja Paulus Kota Kupang ini), menegaskan; mengelola sampah saatnya harus menjadi bagian dari gaya hidup, bagian dari sesuatu yang dianggap keren oleh anak muda. Ada anak muda yang sudah mulai mengepul sampah, terutama sampah yang bisa didaur ulang. Mereka membuat lokasi, atau tempat penampungan yang bagus, bersih, dan wangi,” jelasnya.

Alumni Fisip Undana Kupang ini diakhir keterangannya mengutip hasil penelitian Krismiyati Tasrin; Peneliti Pusat Riset Kesejahteraan Sosial, Desa dan Konektivitas OR TKPEKM-BRIN, dalam pengantarnya mengatakan, kalau bicara tentang pengelolaan sampah pintar perkotaan, mengacu pada sistem apa pun yang menggunakan teknologi.

“Dengan demikian pengelolaannya lebih efisien, hemat biaya, dan ramah lingkungan. Sistem ini dilengkapi dengan teknologi pemantauan yang mengumpulkan, dan melacak data real time,” katanya optimis.

Ayah tiga anak ini menambahkan, peningkatan produksi sampah perkotaan, disebabkan oleh laju urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kemudian, perilaku konsumtif, dengan peningkatan tren belanja online. Menghasilkan sampah yang didominasi oleh plastik, dan berbagai material pembungkus paket.

Pengelolaan sampah perkotaan memerlukan teknologi, karena sistem pengelolaan sampah tradisional tidak mampu menangani sampah yang dihasilkan. “Untuk menjembatani kesenjangan, perlu mengadopsi teknologi pengelolaan sampah cerdas, yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sampah perkotaan,” pungkasnya. (*/gma)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Warga Tiga Desa di Fatuleu Barat Dihimbau Buat Lubang Tanam Air

Kupang - Setiap Rumah di Desa Naitae, Tuakau dan Nuataus di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten…

11 hours ago

Sambut HLN Ke-79, Donasi Insan PLN Terangi 3.725 Keluarga se-Indonesia

  Jakarta - Memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-79, PT PLN (Persero) melalui program Light…

11 hours ago

Teriakan “Melki-Johni Bungkus” Menggema Sepanjang Kampanye Ansy-Jane di Alor

Kalabahi - Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema dan Jane…

13 hours ago

Melki-Johni Berkibar di Debat Publik Undana, Salah Pilih Kuah Kosong!

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT 2024-2029 Emanuel Melkiades Laka Lena -…

13 hours ago

BPMP NTT Dorong Kolaborasi Dinas Pendidikan dan Dinas Koperasi Manfaatkan Platform SIPlah

Kupang - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Timur (BPMP NTT) menggelar konferensi pers yang…

1 day ago

Survei Terkini Jelang Pilgub NTT, Melki-Johni Unggul Jauh dari SPK dan Ansy

Jakarta - Lembaga Survei Indonesia Development Monitoring (IDM) merilisi hasil survei terkininya terkait elektabilitas pasangan…

1 day ago