Lima Tahun Lalu, Paket Salam Diutus di Gereja Horeb

Kupang–Wali Kota Kupang Jonas Salean mengomentari pro kontra ibadah pengutusan di Gereja Horeb pada Minggu (29/1) lalu.

Dia mengatakan ibadah tersebut tidak hanya dilakukan dalam Pilkada Kota Kupang tetapi juga pada Pemilu Legislatif dengan mendoakan para Caleg yang berasal dari Jemaat Horeb.

“Saya wakil ketua majelis Jemaat Horeb selama lima periode. Lima tahun lalu dengan Paket Salam juga kita lakukan. Dan setiap hajatan politik dilakukan termasuk Pileg. Itu satu kepedulian gereja terhadap jemaatnya. Tiap hari Minggu gereja berdoa untuk pemerintahan dan negara dan itu wajar. Bukan gereja berpolitik,” ujar Jonas.

Untuk program ke depan, menurut Jonas Salean, ia sangat tahu apa yang akan dilakukan, karena Dia sudah tahu apa yang belum dilakukan selama ini.

Sementara itu, calon wakil wali kota Nikolaus Fransiskus mengaku heran mengenai pro kontra doa pengutusan yang dilakukan Jemaat Horeb pada Minggu (29/1) lalu.

Keheranan Niko setelah muncul pro kontra di media sosial tentang kegiatan keagamaan itu. Menurut Niko, berdoa mutlak dilakukan dalam mengawali sebuah kegiatan.

“Kegiatan apa saja yang dilakukan umat beragama harus dibentengi dengan doa. Saya bersama Pak Jonas memilih mendekatkan diri dengan tokoh agama, tidak memandang agama apa, minta didoakan agar politik di kota ini dilakukan dengan cara yang beradab, beretika dan dilindungi oleh ajaran agama tanpa peduli agama apapun karena agama apapun mengajarkan cinta kasih,” ujar Niko menanggapi pro kontra tersebut.

Selain itu, Niko juga memaparkan tugas dan peran seorang wakil. Jika terpilih bersama Pak Jonas, dirinya tidak akan merampas tugas wali kota, karena kebiasaan selama ini, ada wakil yang berusaha mengambil tugas dan peran seorang wali kota. (ac)

Komentar ANDA?