Labuan Bajo – Anggota Dewan Gubernur (ADG) Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman meluncurkan layanan retribusi digital dan pasar digital di Waterfront City, Labuan Bajo, Selasa (10/5/2022) pukul 15.00 Wita.
Layanan digital ini merupakan sinergitas antara Bank Indonesia dengan PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT (Bank NTT).
Agenda ini tercantum dalam surat bernomor 24/297/Kpa/Srt/B tertanggal 5 Mei 2022 yang ditujukan kepada Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja.
Sebelumnya, Bank NTT hadir di destinasi kawasan wisata super premium ini, sudah tertuang dalam Perjanjian Kerjasama antara PT. Bank Pembangunan Daerah NTT dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo.
Adapun PKS ini mengatur tentang Sponsorship dan Promosi sarana pendukung Waterfront Pelabuhan Labuan Bajo serta pemanfaatan layanan jasa bank. PKS dengan No: 048/PKS-BNTT/IV/2022 dan Nomor: HK.201/5/13/KSOP.LBJ/2022 ini ditandatangani pada Rabu, 20 April 2022 di Labuan Bajo.
Bertindak dan atas nama PT. BPD NTT, Harry Alexander Riwu Kaho selaku Direktur Utama dan Hasan Sadili, S.SI.T, MM selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, bertindak atas nama institusi yang dipimpinnya.
Untuk diketahui bahwa Labuan Bajo sering disebut Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan yang menggunakan konsep kota di tepi perairan. Yang membanggakan lagi, Labuan Bajo kini sudah terkenal hingga manca negara.
Lagipula, fasilitas yang ada di kawasan ini berkelas internasional. Terdapat hotel dan resort mewah yang memanjakan pengunjung dengan service kelas dunia. Selain itu, terdapat pula beberapa ruang terbuka untuk masyarakat umum agar bisa menikmati kawasan ini. Potensi pemandangan alam yang mengagumkan, yang menunjukkan keindahan matahari terbenam di sore hari, dengan pemandangan laut yang alami.
Pilihan cerdas ini diambil oleh Bank NTT, setelah melalui persaingan ketat dengan sejumlah perusahaan perbankan besar tanah air.
“Kita melihat ada potensi bisnis di situ untuk transaksi-transaksi mulai dari ticketing, parkiran ataupun jasa layanan perbankan yang dibutuhkan oleh setiap pengguna Marina, baik untuk trip perjalanan, ataupun spot wisata,”kata Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada media belum lama ini.
Alex menjelaskan, Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super premium sehingga kehadiran waterfront city dan Marina bakal menjadi daya tarik tersendiri, karena Waterfront City dan Marina akan menjadi pintu lalu lintas transportasi laut serta daya tarik bagi wisatawan.
“Karena Waterfront City merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia, dan itu ada di Labuan Bajo. Di situ ada potensi bisnis, sehingga kita bekerja sama dengan KSOP Labuan Bajo untuk Bank NTT hadir di situ,”jelas Alex menambahkan Bank NTT akan menyiapkan layanan money changer, digital lounge, CRM (Costumer Relationship Management) untuk tarik dan setor tunai, juga wahana untuk UMKM binaan Bank NTT.
“Pelayanan akan diberikan secara digital mulai dari ticketing gate. Secara internal, kita juga melihat potensi untuk menerapkan e-money. Misalnya orang yang mau berkantor atau pengunjung, mau parkir, bisa gunakan kartu dan tinggal top up saldo saja,” kata Alex yang juga menegaskana bahwa terobosan ini pun sebagai salah satu persembahan Bank NTT menyongsong pelaksanaan G20 di Labuan Bajo.
Khusus untuk UMKM binaan Bank NTT, pihaknya akan mengatur jadwal yang teratur bagi setiap UMKM untuk bisa menampilkan hasil karya terbaik di waterfront City. Alex menambahkan, Bank NTT termasuk perusahaan yang beruntung bisa bekerja sama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo, karena diberikan privilege atau hak istimewa dalam kerja sama tersebut.
Sementara KSOP Kelas III Labuan Bajo, Hasan Sadili menjelaskan, dalam pola kerja sama itu, Bank NTT akan membantu memberikan penyediaan sarana pendukung di area pelabuhan Labuan Bajo. Menurut Hasan kepada media belum lama ini di Labuan Bajo, kerja sama ini bisa menjawab kerinduan masyarakat, di mana mereka bisa memiliki pelabuhan atau waterfront city yang lebih tertata dengan baik.
Untuk diketahui, waterfront city merupakan pembangunan perkotaan yang berdekatan dengan sumber air seperti pantai, danau, sungai dan terdapat unsur alam lainnya seperti matahari, langit, tanaman hidup yang dianggap sebagai sumber daya yang unik dan tak tergantikan. Waterfront city diyakini memiliki daya tarik wisata yang tinggi. (*/humasbankntt/gma)