Menteri Koperasi Tinjau Koperasi Desa Merah Putih di Baumata, Kecamatan Taebenu, Kab. Kupang, Senin (14/4)/Foto: lintasntt.com
Baumata – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi meninjau Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Senin (14/4/2025) siang.
Budi Arie tiba sekitar pukul 14.47 Wita Bersama Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, dan Bupati Kupang Yos Lede langsung disambut natoni olehi tokoh adat setempat dan pengalungan selendang.
Dalam sambutannya, Menteri Budi Arie mengatakan, semua bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak, harus diurus oleh koperasi tersebut. “Intinya semua pusat produksi dan distribusi desa itu Koperasi Merah Putih,” ujar Budi Arie Setiadi.
Dia menyebutkan Koperasi Merah Putih merupakan ide yang sangat brilian dari Presiden Prabowo untuk memajukan desa, mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Karena di situ ada gerai sembako, apotek dan klinik desa, cold storage untuk perikanan dan produk pertanian,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih melibatkan 18 kementerian dan lembaga, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang akan menerima pasokan bahan pangan bergizi dari koperasi tersebut.
Menteri Budi Arie mengatakan, kehadiran koperasi Desa Merah Putih membuka antara 1,6-2 juta lapangan pekerjaan baru di desa. Satu koperasi akan mempekerjakan 20-25 tenaga kerja termasuk dua sopir truk.
Dari sekitar 80.000 koperasi yang dibangun di seluruh Indonesia, menerima modal Rp5 miliar sebagai pinjaman dalam bentuk dua truk, bangunan yang bisa dijadikan modal usaha.
“Makanya saya bilang kalau dengan hitungan sederhana, untung Rp1 miliar setahun itu gampang, bayangin semua barang-barang subsidi lewat kopdes, pupuk subsidi, elpiji subsidi, obat murah, dan makanan bergizi gratis ini yang anggarannya begitu besar lewat kopdes, apa nggak bisnisnya maju?,” ujarnya.
Karena itu, ke depan, Arie Budi membayangkan pemilihan ketua Koperasi Desa Merah Putih akan lebih menarik daripada pemilihan kepala desa. Namun, dia mengingatkan pengurus koperasi harus teliti terutama pada koperasi simpan pinjam.
Sebab, jika tidak teliti dalam pengelolaan koperasi, bisa jadi masalah di kemudian hari. “Saya nggak mau Kopdes Merah Putih malah menimbulkan masalah terutama ketua kopdesnya,” katanya.
Ketua Kopdes Merah Putih Taebenu, Yesaya Atolo menyebutkan Kopdes Merah Putih Taebenu dibentuk sejak 14 Maret 2025 oleh Gubernur Melkiades Laka Lena, memiliki 255 anggota yang tergabung dalam 17 kelompok tani (Poktan). “Kami gabungkan kelompok tani yang ada dalam Gapoktan, uang pangkal Rp100 ribu dan simpanan bulanan Rp10.000,” ujarnya.
Menurutnya, koperasi tersebut akan fokus pada penjualan hasil-hasil pertanian yang berasal dari kebun dan sawah milik anggota, seperti padi, beras, kacang-kacangan dan berbagai jenis sayuran.
Mereka juga akan menjadi sentra penjualan benih dan obat-obatan yang dibutuhkan petani. “Kami juga akan menghasilkan benih sendiri supaya setiap musim tanam tiba, tidak repot lagi membeli benih ke toko,” sebutnya. (*/gma)
Kupang - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengimplemtasikan program Good…
Mataram - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus mencatat kemajuan…
Kupang - Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung ikhtiar…
Kupang - Wakil Gubernur (Wagub) NTT Johni Asadoma membuka Pawai Paskah yang digelar oleh Gerakan…
Kupang - Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) NTT Bobby Pitoby kembali mengingatkan pemerintah kota…
Kupang - Seorang ayah bersama anak perempuannya tewas tenggelam saat mencari siput di Teluk Lewoleba,…