Daerah

Kuliah Umum di Undana, Dirut Bank NTT Ingatkan Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Kupang—Saat ini, kita dengan mudahnya menemukan aneka tawaran undian berhadiah di platform digital. Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka menggunakan logo Bank NTT maupun bank lain untuk mengajak publik agar ikut undian berhadiah.

Tidak hanya itu, ada juga tawaran menggunakan layanan BI Fast dengan biaya kiriman nol rupiah atau gratis.

Menyikapi hal ini, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat tampil dalam sesi Kuliah Umum dengan tajuk ‘Keberlanjutan Bisnis Era Revolusi Industri 5.0 dan Society 5.0’ yang berlangsung Rabu (27/9/2023) di Aula FISIP Undana, kembali meminta kalangan kampus untuk mewaspadai fenomena ini.

Dirut Alex meminta kaum cendekiawan agar turut serta berperan aktif dalam mensosialisasikan hal ini ke masyarakat, agar tidak mudah tertipu. Pasalnya, sudah banyak jatuh korban dengan nilai transaksi yang besar.

“Saat ini ada begitu banyak undian-undian menggunakan konten-konten atau logo Bank NTT bahkan bank yang lain. Atau tawaran lain yang mudah diakses. Masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran-tawaran itu,” tegasnya.

Ketika nasabah atau masyarakat umum yang mengakses tawaran itu ketika sudah diminta memasukkan identitas lengkap, nomor rekening, nomor kartu dan nomor PIN maka segera kelar dari aplikasi atau segera membatalkan seluruh aktifitas.

“Kalau sudah ada yang meminta nama, nomor identitas, nomor kartu dan PIN. Segera stop karena itu adalah modus dari kejahatan-kejahatan penipuan berbasis teknologi,”tambah Alex. Saat ini, pihaknya secara masif terus menyerukan melalui saluran-saluran media sosial resmi dari Bank NTT sehingga semuanya boleh menikmati kemajuan teknologi 5.0 dan kemajuan bermedia sosial tnpa harus ada yang menjadi korban.

“Artinya teknologi boleh maju tetapi mansia menjadu user, atau menjadi verifikator terhadap produk-produk teknologi yang makin maju dengan menampilajn tawaran-tawaran yang menarik. Jadi, kepada adik-adik mahasiswa, sosialisasi tentang bahaya pemanfaatan teknologi, sosialisasi tentang penggunaan teknologi secara efektif menjadi tanggungjawab kita semua,” ujar Alex.

Hadir dalam kuliah umum ini sebagai pembicara, Dr Frans Gana, M.Si (Dosen FISIP Undana) serta Prof. Dr. Ir. Ricky Avensora, M.SC.F (Dosen Ekowisata Institut Pertanian Bogor). Kuliah umum ini dimoderatori Dr. Khalid K. Moenardy, M.Si. hadir setidaknya 200-an mahasiswa. (*/bankntt)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Tunjang Aktivitas Masyarakat, Akses Jalan Menuju PLTP Mataloko Sokong Mobilitas Hasil Panen Petani

Mataram - Pengaspalan jalan oleh PT PLN (Persero) di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas…

50 minutes ago

PLTP Mataloko Dorong Energi Bersih, Ahli Tegaskan Fenomena Geothermal Alamiah

Mataram - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada terus menunjukkan…

55 minutes ago

Berkunjung ke SMK 3 Kalabahi, Wagub Johni Asadoma Serahkan Bantuan Rp7,5 Miliar

Kalabahi - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma berkujung ke SMK Negeri…

56 minutes ago

Permen ESDM Berlaku, PLN Perkuat Implementasi Road Map Transisi Energi di Flores

Mataram - Sebagai salah satu lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), langkah Pulau Flores dalam…

1 hour ago

Defisit Beras di NTT Capai 150 Ribu Ton, BI Jawab Dengan Program GAP

Kupang - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengimplemtasikan program Good…

4 hours ago

Percepat Transisi Energi, Proyek PLTP Ulumbu Unit 5-6 Poco Leok Catat Kemajuan Signifikan

Mataram - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus mencatat kemajuan…

13 hours ago