Waingapu – Ketua KPU Sumba Timur, Okta Landi mengatakan pihaknya tidak bisa menggelar pilkada tanpa tambahan anggaran dari pemerintah.
“Kami sudah melakukan penghematan tapi tidak cukup mendanai tahapan pilkada,” kata Okta Landi. Jumat (12/6) sore.
Menurutnya, setelah dilakukan rasionalisasi anggaran pilkada, anggaran yang ada tidak cukup. Malah masih butuh tambahan sebesar Rp2,7 miliar. Tambahan anggaran sebesar itu sudah diajukan ke pemerintah daerah.
Tambahan anggaran itu untuk mendanai pilkada dalam suasana pandemi korona (covid-19), antara lain mendanai tambahan 103 tempat pemunggutan suara (TPS). Selain itu, pengadaan alat pelindung diri (APD) yang juga membutuhkan anggaran besar.
Karena itu, tampa tambahan anggaran sebesar itu, KPU setempat terancam tidak menggelar pilkada. “Karena pilkada digelar sesuai protokol covid-19, metode kerja dan alur kerja kami juga berubah,” katanya.
Bupati Sumba Timur Gideon Mbilijora mengatakan pihaknya tidak dapat memenuhi permintaan anggaran dari KPU. Karena itu, pengajuan tambahan anggaran dari KPU diteruskan ke pemerintah pusat. (mi)
Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…
Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…
Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…
Kupang - Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…
Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…
Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…