Politik

Korinus Masneno Diterima 9 Maneleo di Pantai Beringin, Ada Tokoh Muslim Sulamu

Kupang – Korinus Masneno, bakal calon bupati Kupang, NTT, 2024-2029 beserta anggota keluarga Selasa (17/9) sore berkunjung ke wilayah Kecamatan Sulamu menemui keluarga Korsa di wilayah itu.

Ratusan warga yang terhimpun dalam 9 Maneleo dan sejumlah tokoh Muslim di Kecamatan Sulamu menerima Korinus Masneno dan keluarga di rumah Max Loasana (Alm) di desa Pantai Beringin Kecamatan Sulamu.

“Di Kecamatan Sulamu ini ada 13 maneleo yang ada sekarang ini saudara saudara kita dari 9 Maneleo,”kata Asten Bello, yang dipercaya keluarga sebagai master of ceremony (MC) dalam penyambutan rombongan Korinus Masneno. Maneleo adalah sebutan kepala marga atau suku dalam budaya orang Rote.

Diantara 9 Maneleo tersebut ada Yusak Manafe Maneleo keluarga Manafe Sulamu dan sejumlah warga dari berbagai Etnis dan Agama.

Pantauan lintasntt.com, Korinus Masneno dan keluarga yang tiba sekitar pukul 17.00 Wita disambut Hengky Loden, anggota DPRD asal Sulamu, Haji Mohamad Sinjin, dan perwakilan sejumlah suku dari desa Pariti, Pantulan, Pantai Beringin, Oeteta,Pitai, Bipolo dan Kelurahan Sulamu.

Korinus Masneno disambut dengan tarian Rote dan pemakaian topi Ti’i Langga, topi khas suku Rote di gerbang rumah.

Pada kesempatan tersebut Korinus Masneno menyampaikan terimakasihnya atas sambutan segenap warga kecamatan Sulamu yang telah menerima dan menyatakan dukungan bagi dirinya dan Silvester ‘Veki’ Banfatin dalam memperebutkan kursi Bupati dan wakil bupati Kupang periode 2024-2029.

Korinus menyampaikan keberhasilannya menjadi bupati Kupang 2019-2024 dengan raihan suara sebesar 53 ribu lebih tidak lepas dari adanya dukungan suara signifikan dari warga di 6 desa satu kelurahan di kecamatan Sulamu tersebut. “Keluarga di Sulamu ini juga telah mengantar saya jadi bupati periode kemarin. Saya berterimakasih untuk dukungan saudara-saudara keluarga besar disini atas keberhasilan itu,” katanya.

Ia menyampaikan dukungan keluarga besar telah memotivasinya untuk kembali bertarung di pilkada kali ini.

“Jadi sekitar Juni itu ada saudara-saudara kita yang datang ketemu saya di Manusak, mereka bilang kita sudah antar bapak ke rumah itu (kantor bupati) kini apakah bapak mau lepas kami?, bapak harus maju lagi jangan biarkan kami sendiri, kami siap antar bapak lagi. Maka dari situ saya bilang ya sudah kita jalan. Kita bentuklah tim keluarga Korsa untuk kita bekerja bersama-sama demi tujuan baik di tanggal 27 November ini ,” katanya.

Ia meminta kepada segenap keluarga Korsa di kecamatan Sulamu agar dalam bekerja bersama-sama memenangkan paket Korsa di pilkada 27 November 2024 tidak menggunakan cara-cara kasar dengan menyerang paslon lain dengan menyebar fitnah atau menjelekan paket atau paslon lain. “Kita menabur dengan kasih jangan dengan kejahatan karena siapa yang menabur benih kejahatan tidak akan menuai kebaikan,” katanya.

Dalam dialog, Haji Sanjin menyampaikan ia sangat mengenal betul kepribadian Korinus Masneno sejak menjadi wakil bupati kemudian menjadi bupati. “Beliau ini orangnya bijaksana sekali, saya kenal betul beliau ini. Dari bicaranya kita bisa tahu ini orang seperti apa. Banyak pemimpin tapi yang bijak tidak semua,” katanya.

Dia mengatakan jelang pilkada beberapa waktu lalu di Sulamu, Korinus Masneno diterpa kabar tidak sedap soal dana Seroja namun ditanggapi dengan tenang tanpa balik menyerang dengan cara tidak baik.

“Di Sulamu itu ada taburan fitnah ke beliau ini soal dana Seroja. Bilang beliau ambil dana Seroja. Saya coba tanya-tanya ke orang di Kupang ternyata itu fitnah. Jadi kita jangan termakan dengan omongan-omongan itu, kita harus tetap setia dengan beliau ini karena orangnya bijaksana,” kata Haji Sinjin yang mengibaratkan Korinus Masneno dengan lembaran uang 100 ribu yang dikucek-kucek tapi tetap nilainya 100.

Penjelasan Terkait Dana Seroja

Persoalan dana Seroja juga diungkap warga lainnya dalam pertemuan tersebut termasuk Yusak Manafe.  Terhadap isu itu Korinus Masneno menjelaskan secara detail dari proses awal pendataan korban, proses pengalokasian anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat ke Bank penampung dana hingga penyalurannya ke rekening masyarakat korban. Soal adanya kelebihan dana Seroja sebesar Rp40 miliar lebih yang dikembalikan ke BNPB pusat hingga rencana realisasi pembayaran bagi 5.700 penyintas oleh pemerintah pusat juga disampaikan secara gamblang.

Disampaikan dana Seroja sebesar Rp 200 lebih miliar tersebut tidak masuk dalam APBD Kabupaten Kupang. Dana tersebut dikelola langsung oleh BNPB sehingga pertanggungjawabannya juga oleh BNPB ke pemerintah pusat.

Sisa dana Rp40 miliar yang ditarik kembali pemerintah pusat melalui BNPB karena berakhirnya tahun anggaran 31 Desember. “Ditarik kembali karena aturannya jika di akhir tahun anggaran ada sisa anggaran yang tidak terpakai maka ditarik kembali oleh pemerintah.

Dikatakan sebelum meletakan jabatan bupati 7 April 2024, pihaknya sempat beberapa kali bertemu dengan kepala BNPB pusat untuk membicarakan soal sisa korban yang belum terbayar tersebut. Dan dari pertemuan tersebut diperoleh solusi kalau dana sisa tersebut akan kembali disalurkan pemerintah pusat ke 5.700 lebih penyintas dengan sejumlah persyaratan salah satunya permohonan maaf lewat media massa.

Korinus Masneno mengatakan pengelolaan dana tersebut sebenarnya tidak bermasalah namun sengaja dipolitisir oleh pihak tertentu dengan tujuan tertentu jelang Pilkada kabupaten Kupang 2024.

Sesuai informasi yang didapat kata Korinus Masneno ada pihak tertentu yang memanfaatkan puluhan warga korban untuk memainkan isu dana Seroja seolah-olah pengelolaan dana tersebut bermasalah dan dirinya sebagai bupati telah mengambil sejumlah uang dari dana tersebut.

“Saya tidak ambil uang itu, uang itu dari pusat langsung masuk ke rekening penerima, bukan saya yang urus kok bagaimana saya ambil,” kata Korinus Masneno.

Ia mengatakan dirinya sudah bertemu dengan beberapa warga di kecamatan Kupang Timur dan Kupang tengah yang terlibat dalam aksi demo dana Seroja sehingga ia tahu kalau isu dana Seroja telah dimainkan untuk merusak image-nya jelang Pilkada.

“Saya bilang ke mereka yang bertemu saya, saya bilang ke mereka bahwa kalau memang menganggap saya salah karena ambil uang Seroja maka jangan pilih saya di 27 November,” kata Korinus Masneno.

Diakhir pernyataannya Korinus kembali mengimbau kepada keluarga besar Korsa untuk tidak menyebarkan informasi tidak baik atau menjelekan lawan politiknya dalam bekerja memenangkan paket Korsa di pilkada Kupang 27 November 2024.

“Sampaikan kabar baik jangan fitnah, menjelekan lawan seolah kita paling baik. Yakinlah kalau kita menabur hal baik akan menuai yang baik juga,”katanya. (Jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Jaringan Politik Nasional Kuat, Cerdas dan Berintegritas, Melki-Johni Pilihan Tepat Pimpin NTT

Kupang Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut…

2 hours ago

PLN Peduli Bersama SMKN 3 Mataram, Maknai Sumpah Pemuda Lewat Pelatihan Konversi Motor Listrik

Mataram - PLN Peduli melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra)…

4 hours ago

Puluhan Tomas Takari Temui Korinus Masneno Minta Kampanye Akbar

Kupang - Sekitar 30 tokoh masyarakat (Tomas) kelurahan Takari dan desa Noelmina kecamatan Takari, Kamis…

4 hours ago

Pengamat Menilai Konsep Birokrasi yang Ditawarkan Melki-Johni Relevan

Kupang -  Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, konsep pengelolaan birokrasi yang ditawarkan…

7 hours ago

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

11 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

17 hours ago