Kalabahi – Sebanyak 23 orang meninggal dan 18 hilang akibat musibah banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
“Saat ini masih 18 orang dalam pencarian dan 25 orang luka-luka sedang dirawat,” kata Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Alor, Kristina, Rabu (7/4). Selain itu, 360 rumah penduduk mengalami rusak ringan dan berat, serta jembatan dan akses jalan terputus
Asisten 1 Setda Alor, Ferdi Lahal mengatakan ada enam kecamatan mengalami kerusakan terparah yakni Alor Timur Laut, Pantar Timur, Pantar Tengah, Alor Tengah Utara, Alor Selatan, dan Abangiwang. Tanah longsor dan banjir juga terjadi di Alor Tengah Utara dan Teluk Mutiara, namun belum ada laporan korban jiwa. “Saat ini tim masih melakukan pencarian korban hilang,” ujarnya.
Sementara itu, jaringan listrik yang sebelumnya padam, dilaporkan sudah kembali normal di wilayah perkotaan sejak Senin malam. Personel PLN setempat sudah memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat tiang listrik roboh tertimpa pohon tumbang. (mi/gma)
Kupang - Dua pemuda Desa Kolorae, Kecamatan Raijua (Pulau Raijua), Kabupaten Sabu Raijua, NTT tewas…
Kupang - Sebanyak 8 desa di Kabupaten Malaka, NTT tergenang banjir sejak Sabtu (28/12) akibat…
Alor Selatan- Wakil Gubernur NTT terpilih, Johni Asadoma menggelar syukuran bersama masyarakat di kampung halamannya…
Kupang - Direktorat Polairud Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat musibah kapal terbakar dan tenggelam…
Ende - Dalam upaya mendukung kelestarian lingkungan maka PT PLN (Persero) Unit Wilayah Nusa Tenggara…
Sragen - PT PLN (Persero) mencatat peningkatan transaksi pengisian daya kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) lebih…