Humaniora

Korban Banjir di Pariti Diberikan Biskuit Kadaluwarsa, 10 Balita Diare

Sulamu – Sejumlah warga usia balita di Dusun 4, Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT diare dan suhu badan tinggi usai mengkonsumsi biskuit ‘Makan tambahan Balita’, bantuan yang disalurkan posko bantuan bencana di wilayah itu.

Pihak Puskesmas Sulamu menyatakan biskuit tersebut sudah kadaluarsa, tak layak dikonsumsi.

Kepala Dusun 4, Herry Manu, mengatakan sesuai laporan sementara yang diterima bukan hanya balita yang mengalami hal tersebut namun juga ada satu warga dewasa. “Ada sekitar 10 orang balita dan satu orang dewasa,” katanya lewat telepon.

Yufrid Datok, ketua RT 20 dan isterinya menyampaikan dua anak mereka berusia balita dan enam tahun juga alami hal yang sama setelah mengkonsumsi biskuit Balita tersebut.

Dijelaskan isteri Yufrid, dua anaknya langsung mengalami mual, muntah, mencret dan panas tinggi usai mengkonsumsi biskuit tersebut pada tanggal 31 Desember 2022.

Disampaikan pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke pemerintah setempat dan pihak puskesmas Sulamu sudah datang memeriksa anak-anak mereka dan mengambil sampel biskuit yang dimakan. Obat yang diberikan puskemas dikatakan tidak membantu memulihkan kesehatan anak mereka. “Sampai sekarang masih panas tinggi,” katanya.

Pihak Puskesmas Sulamu yang dikonfirmasi via Abadi Surya Utomo, mengatakan dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan Rabu (4/1) hanya ada tiga balita yang alami diare dan dari tiga anak tersebut hanya satu balita yang mengaku diarea dialami setelah makan biskuit tersebut.

Meski hanya satu balita yang mengaku diare setelah makan biskuit, namun kata Abadi, pihaknya sudah menarik kembali biskuit-biskuit yang sudah disalurkan pihak posko tersebut. Biskuit tersebut kini diamankan di puskesmas. “Kami amankan biskuit karena sudah kadaluarsa,”kata Abadi.

Ia mengatakan pihaknya tidak mengambil sampel biskuit untuk diperiksa guna kepentingan pemeriksaan lanjutan terhadap kondisi yang dialami balita tersebut. Dikatakan pemeriksaan lanjutan terhadap sampel biskuit dan lainnya dilakukan jika ada yang dirawat serius.

Untuk di Dusun 4 pihaknya hanya memberikan obat-obatan untuk menangani masalah yang dialami balita dan hingga Kamis (5/1) belum ada balita dari lokasi titik bencana yang dibawa ke puskesmas untuk mendapat layanan karena diare.

Disampaikan penanganan kesehatan terhadap warga korban bencana di Pariti juga dikoordinasikan dengan dinas kesehatan kabupaten Kupang. (Jmb)

Komentar ANDA?

Canra Liza

Recent Posts

Debat Soal Tata Kelola SDA, Dua Cawagub Dukung Pandangan Johni Asadoma

Kupang - Calon wakil gubernur NTT dari pasangan nomor Urut 2, Johni Asadoma diapresiasi saat…

4 hours ago

Terjawab, Program Air di NTT Ternyata Inisiatif Pemerintah Pusat, Dikerjakan TNI

Kupang - Masalah air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menjadi perhatian utama. Menurut…

10 hours ago

SPK Bilang Dana Transfer Daerah Perlu Dikurangi, Dikasih Paham oleh Johni Asadoma

Kupang - Calon Wakil Gubernur NTT dari Pasln Nomor Urut 2 Johni Asadoma tenang menanggapi…

11 hours ago

Debat Perdana, Melki-Johni Pastikan TPP ASN Disalurkan Tepat Waktu

Kupang - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT Melkiades Laka Lena - Johni Asadoma…

17 hours ago

Kelompok Tani Poco Leok Panen Berulang, Setda Manggarai Apresiasi Program TJSL PLN

Manggarai - Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur…

1 day ago

Kata Pengamat Soal Kedekatan Melki-Johni dengan Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih

Kupang - Semua calon Gubernur NTT bisa punya akses ke pusat kekuasaan. Tetapi yang sedang…

1 day ago