Categories: Nasional

Korban Banjir di NTT Kesulitan Air Bersih

Ilustrasi Kesulitan Air Bersih/Foto: AntaraIlustrasi Kesulitan Air Bersih/Foto: Antara
Ilustrasi Kesulitan Air Bersih/Foto: Antara

Kupang—Korban banjir di dua desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kesulitan air bersih karena sumur air minum tergenang air kotor.

“Air untuk memasak nasi saja sulit, apalagi untuk mandi dan cuci,” kata
Yuliana Klau, ibu rumah tangga asal warga Desa Sikun, Kecamatan Malaka, Selasa (6/1). Sikun adalah satu dari dua desa di kecamatan tersebut yang diterjang banjir sejak akhir pekan lalu.

Desa lainnya yang diterjang banjir yakni Oan Mane yang berbatasan dengan Sikun. Ia mengatakan sejak rumahnya tergenang banjir, warna air sumur yang berada di samping rumah menjadi keruh. “Air banjir meresap ke dalam sumur sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi,” kata Dia.

Karena kesulitan air bersih, warga kemudian ramai-ramai pergi ke bantaran sungai untuk menggali sumur kecil di pasir sedalam setengah meter. Mereka menunggu antara 15-20 menit sampai air meresap ke dalam sumur tersebut.

Air kemudian dipindahkan ke dalam ember mengunakan gayung sebelum dibawa pulang ke rumah. “Air dari pinggir sungai ini yang akan dijadikan air minum dan kebutuhan memasak,” kata dia.

Warga lainnya Yustina Bria mengatakan air sumur yang tercemar tersebut baru dimanfaatkan lagi sekitar satu minggu. Itu pun jika tidak terjadi banjir. “Kalau banjir lagi, air sumur tidak bisa dipakai untuk minum,” jelasnya.

Kendati begitu, warga khawatir jika terjadi lagi banjir besar, sumur yang dibangun di bantaran sungai akan rusak. Menurut Dia, warga bingung menghadapi banjir banjir tersebut. Banjir biasanya bertahan hanya sekitar delapan jam, kemudian surut. Akan tetapi beberapa jam kemudian banjir muncul lagi.

Pasalnya sejak akhir Desember 2014, sudah enam kali dua desa tersebut diterjang banjir dengan ketinggian maksimal sampai dua meter. Banjir meninggalkan endapan lumpur hingga kedalaman sekitar dua meter serta merusak tanaman pertanian. “Kami capai menghadapi banjir, dan kesulitan air bersih,” ujarnya. (gama)

Komentar ANDA?

AddThis Website Tools
Canra Liza

Recent Posts

Wagub NTT Tegaskan Monopoli Harga Rumput Laut Berakhir, Petani Bebas Jual ke Luar DaerahWagub NTT Tegaskan Monopoli Harga Rumput Laut Berakhir, Petani Bebas Jual ke Luar Daerah

Wagub NTT Tegaskan Monopoli Harga Rumput Laut Berakhir, Petani Bebas Jual ke Luar Daerah

Sulamu - Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menegaskan monopoli harga rumput laut oleh sejumlah perusahaan…

9 hours ago
Brimob Polda NTT dan PLN NTT Gelar Simulasi Penanggulangan Ancaman TerorismeBrimob Polda NTT dan PLN NTT Gelar Simulasi Penanggulangan Ancaman Terorisme

Brimob Polda NTT dan PLN NTT Gelar Simulasi Penanggulangan Ancaman Terorisme

Kupang - Ancaman Terorisme dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan kepada siapa saja.…

14 hours ago
Prabowo Utus Fary Francis Hadiri Pelantikan Paus Leo XIVPrabowo Utus Fary Francis Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV

Prabowo Utus Fary Francis Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV

Kupang - Presiden Prabowo Subianto mengutus Deputi Investasi dan Pengusaahan BP Batam, Fary Francis untuk…

16 hours ago

PLN Sosialisasi Bahaya dan Keamanan Pasokan Listrik di Omesuri Lembata

Lembata - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur melalui Unit…

1 day ago

Promo Terbaru dari PLN, Tambah Daya Listrik Dapat Diskon 50%

Kupang - PT PLN kembali menghadirkan promo spesial berupa diskon 50% untuk biaya tambah daya,…

1 day ago

Wagub Johni Asadoma Gelorakan Gerakan ‘Beli NTT’ di AnTiK Fest 2025

Kupang - Wakil Gubernur NTTJohni Asadoma membuka "Ana NTT Kreatif Festival" AnTiK Fest 2025, di…

1 day ago