Kupang – Sebanyak 129 pebalap dari berbagai daerah di Tanah Air ambil bagian dalam balap sepeda Tour de Timau 2022 yang akan berlangsung pada Minggu (23/10/2022).
Para peserta antara lain berasal dari Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Kediri serta dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini akan digelar di Kawasan Observatorium Gunung Timau di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konsultasi Nasional (Konas) XV Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (Konas FK-PKB) Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).
Konas ke-XV FK-PKB diikuti 95 sinode di bawah PGI, akan mulai bersidang di Kupang pada 20-22 Oktober, dan pada 23 Oktober, peserta mengikuti kegiatan outdoor sekaligus penutupan kegiatan yang digelar di kawasan Gunung Timau.
“Peserta dari seluruh Indonesia akan menikmati keindahan Amfoang sebagai salah satu destinasi wisata andalan d Kabupaten Kupang,” kata Ketua 1 Seksi Acara dan Persidangan, Konas ke-XV FK-PKB, Alexander Ena kepada wartawan di Kupang, Selasa (18/10) malam.
Sesuai survei para delegasi dari seluruh Indonesia, lokasi balap sepeda tersebut dinilai terindah karena dikelilingi gunung yang menjadi lokasi Observatorium. “Di kilometer tiga, peserta sudah bisa disaksikan dari garis finish,” kata Alexander Ena.
Selain balap sepeda, juga akan digelar parade kuda, tarian tradisional massal dan penanaman pohon.
Kegiatan Konsultasi Nasional (Konas) XV Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak (Konas FK-PKB) PGI ini dijadwalkan dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly.
Sedangkan peserta yang sudah terdaftar dari 95 sinode berjumlah 264 orang, terdiri dari peserta dan juga peninjau.
“Rangkaian kegiatan sudah dimulai seperti donor darah dan pertandingan catur. Sedangkan pada 19 Oktober digelar Expo UMKM yang diikuti 60 UMKM, lari 10 kilometer untuk umum dan 5 kilometer untuk pelajar,” kata Ketua Umum Emilia Nomleni Konas ke-XV FK-PKB, Emilia Nomleni.
Menurut Emilia Nomleni, kegiatan inu akan membahas sejumlah isu mulai dari ekonomi, politik, keagamaan (pluralisme dan disintegrasi bangsa), hukum dan hak asasi manusia, dan persoalan penting lainnya. (*)
