Kupang–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun empat jembatan gantung di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai Oktober-Desember 2018.
Empat jembatan itu masing-masing dibangun di Kota Kupang, Kabupaten Belu, dan dua lagi dibangun di Flores, merupakan bagian dari 167 jembatan gantung yang dibangun di seluruh Indonesia selama 2018.
Di Kota Kota Kupang, jembatan gantung dibangun di atas Kali Nyonya yang memisahkan Kelurahan Manutapen dan Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak.
“Jembatan gantung ini berkaitan dengn kebutuhan ril masyarakat, dan memang tidak bisa ditangani provinsi maupun kota,” kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis, Sabtu, (30/9).
Menurut Fary, sejak 2017, Komisi V DPR memberikan persetujuan pembangunan kebutuhan jembatan gantung di seluruh Indonesia. Tujuan pembangunan jembatan gantung untuk mempermudah akses masyarakat antardesa atau antarkelurahan yang melintasi sungai.
Setelah pembangunan jembatan rampung, menurut Fary, akan didandani dengan berbagai ornamen dan lampu sehingga menarik. “Jembatan ini akan menjadi tempat peningkatan ekonomi warga dan wisata,” ujarnya.
Setelah dibangun, selanjutnya kewenangan dan tanggungjawab pemeliharaan jembatan akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Kupang. Karena dijadwalkan diresmikan akhir tahun ini, jembatan tersebut akan menjadi kado natal bagi masyarakat Kota Kupang. (*/mi)
Jakarta - Telkomsel sukses menyambungkan semangat pelanggan di momen Natal dan Tahun Baru (NARU) 2024/2025…
Kupang - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma…
Kupang - KPU NTT menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon gubernur dan calon wakil gubernur…
Kupang - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur melalui Persekutuan Rohani…
Kupang - Wakil Gubernur NTT terpilih Johni Asadoma menyapa disabilitas mengunakan bahasa isyarat saat menyampaikan…
Kupang - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Johni Asadoma merayakan ulang tahunnya yang…